15 Mei 2008. Akhirnya keinginan membuat klub di Senayan bisa tercapai dengan menghimpun beberapa rekan rekan dari Maesa. Walaupun yang hadir diawal latihan tidak banyak tetapi tidak memupuskan keinginan latihan tenis bersama sama teman2 lama.
Maesa Senayan, begitulah nama dari klub ini. Penggagasnya adalah Freddy Paslah disampaikan kepada August Ferry Raturandang dan diwujudkan langsung membuat jadwal latihan setiap Kamis jam 18.00 - 22.00 di lapangan nomer 4 Gelora Bung Karno.
Maesa Senayan, begitulah nama dari klub ini. Penggagasnya adalah Freddy Paslah disampaikan kepada August Ferry Raturandang dan diwujudkan langsung membuat jadwal latihan setiap Kamis jam 18.00 - 22.00 di lapangan nomer 4 Gelora Bung Karno.
Melelahkan sekali hari ini karena sudah lama tidak main tenis. Terakhir kali dilakukan sewaktu disela sela Jubilee School 14 U Asian Championship 2008 di Kemayoran di akhir Maret 2008. Langsung bertanding bersama sama pelatih asing yang hadir.
Malam ini berlatih dan main tunggal agar keluar keringat. Dua kali main tunggal dan sekali main ganda, ternyata cukup melelahkan. Dan kembali pulang badan lemas.
Malam ini berlatih dan main tunggal agar keluar keringat. Dua kali main tunggal dan sekali main ganda, ternyata cukup melelahkan. Dan kembali pulang badan lemas.
Tetapi tekad melahirkan klub tidak memupuskan semangat agar tenis di kalangan Maesa tetap langgeng seperti masa lalu. Penuh dengan rasa persaudaraan, penuh canda mengingat masa lalu. Ini kuci rahasia keberhasilan Maesa sejak 1924 tetap eksis dengan pertandingan tenis Maesa Paskahnya.
“Waduh Freddy kalau latihan jago, tapi turnamen AFR lebih jago.” canda AFR kepada Freddy Paslah disaksikan oleh Ine Pasla dan Eddy Pesik. Baru kali ini Freddy bisa mengalahkan AFR. “Kalau so tua baru bisa kalah.” Ujarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar