30 Mei 2008 Diacara coaching clinic dilapangan tenis De Es Ka Pekanbaru muncul pertanyaan pertanyaan yang dilontarkan oleh salah satu pelatih atau orangtua maupu petenis Riau. Salah satunya mengenai adanya Kartu Tanda Anggota (KTA) Pelti yang akan diberlakukan dipendaftaran turnamen nasional atau TDP (Turnamen Diakui Pelti).
August Ferry Raturandang langsung menjelaskan kalau diketentuan TDP disebutkan salah satu persyaratan untuk bisa diterima ikut serta di TDP adalah Kartu Tanda Anggota Pelti. Bagaimana caranya mendapatkan KTA tersebut.? Caranya, mengisi formulir KTA yang disediakan oleh PELTI melalui Pengprov Pelti dan Penkot/Pengkab Pelti. Diisi dengan melampirkan copy Akte Kelahiran dan 2 foto 2x3. Formulir tersebut bisa diminta ke PengProv Pelti Riau, yang saat ini belum menerimanya dari PP Pelti.
Tahun 2008 dilakukan pendaftaran KTA disetiap TDP sehingga untuk tahun 2009 sudah bisa diberlakukan dengan ketat. Saat ini belum dipungut bayaran, tetapi tahun 2009 akan dipungut bayaran.
Kenapa Petenis Indonesia tidak bisa menembus peringkat dunia 100 besar ?
Oleh August Ferry Raturandang dijelaskan kalau mau mempunyai peringkat baik nasional maupun dunia, maka caranya nomer satu adalah mengikuti turnamen nasional (PNP) atau internasional. Jika tidak pernah ikuti turnamen , tidak akan memiliki peringkat.
Jadi kalau petenis Indonesia belum bisa menembus peringkat 100 besar dunia, maka disebebkan karena tidak mengikuti turnamen internasional. Makin banyak ikuti turnamen maka kemungkinan mendapatkan peringkat lebih besar dibandingkan tidak sama sekali. Tetapi harus diakui kalau kualitas petenis Indonesia masih belum bisa mengalahkan petenis luar. Buktinya saat ini disetiap turnamen internasional belum ada petenis tuan rumah keluar sebagai juara. Tapi tentunya dimasa mendatang diharapkan bisa muncul kembali, asalkan petenis tuan rumah tetap berlatih dengan tekun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar