18 Mei 2008. Keragu raguan terhadap komitmen AFR terhadap turnamen tenis tidak perlu terjadi sebenarnya. Hal ini dikemukakan oleh Harmony Ginting disela sela turnamen Bintang seri yang berlangsung di lapangan tenis Gelora Bung Karno kepada AFR masalah keinginannya menyemarakkan tenis di Indonesia. Jika tahun 2008 sudah direncanakan sejumlah 7 turnamen Bintang seri, maka tahun 2009 direncanakan 50 Bintang seri. Keinginan ini disambut baik oleh AFR karena sudah lama mempunyai keinginan sama di Indonesia bisa diselenggarakan dalam satu tahun 450 TDP.
AFR kemukakan mimpinya sewaktu duduk di PB Pelti dibawah kepemimpinan Moerdiono, AFR telah mencanangkan 450 TDP dalam satu tahun dan pelaksanaan meningkat setiap tahunnya, dimana diakhir 5 tahun bisa mencapai 450 TDP. Hal ini juga dikemukakan bahwa mimpi AFR walaupun hanya wakil sekjen PP Pelti bukannya di bidang pertandingan. Kok bisa. Coba dilihat saat ini ada 33 PengProv Pelti seluruh Indonesia, diambil 30 PengProv yang aktip dan punya sarana lapangan tenis memadai untuk turnamen tenis. Setiap PengProv mempunyai PengKot/Kab minimal 5 . Setiap PengKot/Kab menyelenggarakan 3 TDP ( 1 Yunior, 1 Kelompok Umum dan 1 Veteran), maka akan ada 15 TDP disetiap Provinsi. Dari seluruh Provinsi didapatkan 30 x 15 TDP = 450 TDP, belum lagi setiap PengProv diwajibkan mempunyai 3 TDP maka akan bertambah menjadi 450+ 90 TDP = 540 TDP.
Dalam pembicaraan dengan Harmony Ginting muka baru dipertenisan Indonesia cukup serius dan menarik. Hanya keterbatasan AFR saja sehingga timbul keragu raguan atas rencana tersebut. “Masalah ini tentunya akan saya bantu baik dalam teknisnya maupun non teknis. Karena tenis adalah suatu kebutuhan. Dan saya sudah berhasil di tingkat Persami.” Ujar AFR meyakinkannya. Disampaikan pula dibulan Juni 2008, AFR berkeinginan membuat Piala Ferry Raturandang di Samarinda dan Balikpapan distadion baru. Hanya menunggu kesiapan rekan rekan di Kaltim meminjamkan lapangan tenis tersebut. memang dari Samarinda awalnya rekan disana katakan kesibukannya mereka mempersiapkan Kualifikasi PON. Tetapi AFR katakan tidak butuh tenaga banyak, cukup satu orang saja (kalaupun tidak bisa, AFR bisa lakukan sendiri) dan ijin penggunaan lapangan Palarang. Keinginan tersebut sudah dikemukakan tetapi masih belum ada tanggapan. Semoga berhasil sehingga bumi Kalimantan bisa berkembang dengan petenis daerahnya sendiri.
Memang diakui oelh AFR kalau masalah saat ini masih belum banyak teman teman didaerah yang komit sepenuhnya. Hal ini bisa dimaklumi karena keterbatasan waktu mereka sendiri.
AFR ceritakan kalau pernah menyampaikan kepada rekan2 di Medan, bahkan sejak th 2000 dan kepengurusan Pelti Provinsi Sumut sekarang , AFR sampaikan kalau mau bawa sponsor ditangan ke Medan . Dan rekan2 diminta untuk buatkan proposal atau anggarannya. Bahkan sudah pernah berjabat tangan di Jakarta, toh belum juga terealiser. “ What can I do ? “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar