Semaraknya turnamen tenis di Indonesia membuat permintaan belajar tenis makin mendesak. Ada permintaan dari orangtua pecinta tenis untuk putra tercintanya belajar tenis. Dimana saya harus belajar, ini pertanyaan langsung kepada saya. Tempat belajar cukup banyak, disetiap kota besar tersedia sekolah sekolah tenis yang dikelola oleh pelatih pelatih tenis baik yang sudah mempunyai sertifikat dari ITF maupun Pelti
Tenis, diakui sebagai salah satu cabang olahraga popular di Indonesia yang cenderung populis. Tetapi tidak semudah itu untuk belajar tenis. Banyak peminat setelah lulus kuliah dan sudah bekerja baru berinisiatip belajar main tenis. Karena motivasinya disesuaikan dengan lingkungan pekerjaaannya. Biasa follow the leader, karena atasannya hobi main tenis. Tetapi ini juga belum terlambat. Yang penting menjadi juara dikantornya bekerja dulu sebagai motivasi belajar tenis.
Tetapi banyak juga yang alami kesulitan mempelajari tenis ini. Karena disamping tidak menggunakan pelatih atau coach yang bersertifikat, tetapi menggunakan “pelatih” yang teman mainnya ditempat latihan, notabene bukan pelatih tetapi pemain tenis biasa. Ini masalah akhirnya muncul, karena tidak ada kemajuan. Akibatnya kejenuhan yang muncul dan berakibat mulai perlahan lahan berhenti main tenis.
Sebenarnya ada cara termudah belajar main tenis. Dan sudah merupakan hasil survey dilakukan di luar negeri , bahkan sebagai induk organisasi tenis sedunia ITF (International Tennis Federation) sudah memperkenalkan diseluruh dunia, dan PELTI (Persatuan Tenis seluruh Indonesia) sudah menjalankannya di Indonesia. Targetnya adalah siswa siswa sekolah dasar dimana merupakan potenis cukup besar menghasilkan petenis dimasa mendatang. Saat ini sudah banyak juga hasil didapat dari program ini. Oleh ITF dikenal dengan School of Initiative Tennis atau di Indonesia dikenal dengan MINI TENIS.
Sebenarnya belajar mini tenis bukan hanya milik anak anak tetapi bisa juga bagi orang dewasa. Jangan langsung ke Tenis sesungguhnya yang ukuran lapangannya cukup besar.
Belajar Mini Tenis bisa dihalaman garasi atau di kamar tempat tidur. Kok bisa, karena gunakan bola yang soft sehingga tidak merusak sekitar kamar. Raketnya mini sebesar raket tenis meja dan bagusnya raket tersebut sudah dibuat di Indonesia. Dan ukuran lapangan lebih kecil seperti lapangan badminton.
Dari Mini Tenis bisa dilihat bakat sesorang untuk main tenis. Khusus anak anak sedikit sulit, tetapi jika diimbangi dengan cara mengajar yang benar justru sangat menyenangkan bagi anak anak. Buatlah anak anak sebagai hal yang menggembirakan sehingga mereka bisa bergerak, berlari dan melompat. Mengenal pegangan raket (grip) seperti raket tenis, ball feeling, backswing, follow through, impact ball dll semua didapat di mini tenis seperti lazimnya tenis.
Tetapi sejak tahun 2007 oleh ITF (International Tennis Federation) telah diperkenalkan cara termudah main tenis khususnya kepada orang dewasa. Dikenal dengan Play & Stay Tennis. Tujuannya program ini agar masyarakat tetap bermain tenis. Hal ini sudah dipraktekan di Pekanbaru. Hanya yang diperlukan adalah bola khusus tenis yang sayangnya belum dibuat di Indonesia.
Ada perubahan dalam melatih tenis tidak seperti lazimnya dilakukan dalam latihan tenis untuk pemula. Mulai dari grip, sekarang tidak perlu ditunjukkan macam2 grip yang dikenal. Serahkan saja semua kepada calon pemain memegang raket sesuai seleranya atau kemampuannya. Nanti baru diberi bola langsung untuk memukulnya, dengfan catatan bolanya harus khusus. Inilah masalahnya karena bola tersebut belum ada di Indonesia.
4 komentar:
PELTI sebaiknya mensosialkan kembali Tenis Mini. lengkap dengan aturan-2 yang mengikatnya
bola play and stay itu seperti apa?
Kenal ama pak ivan gk??
Mohon informasi.... Tempat kursus / privat tenes di Yogyskarta di mana ya?
Terimakasih
Posting Komentar