Menghadapi SEA Games Malaysia 2001, AFR ikut serta didalam tim tenis sebagai supporter dan membantu tim terutama masalah Humas. Ada kejadian lucu yang dibuang sayang sebagai catatan harian AFR, dan sudah pernah diberitakan oleh satu Harian Ibukota (Sinar Harapan)
Angelique Widjaja sedang menanjak saat itu. Rising star petenis Indonesia
Angelique Widjaja sedang menanjak saat itu. Rising star petenis Indonesia
Sewaktu berada di kantin lapangan tenis jl. Duta Kuala Lumpur bersama sama dengan pelatih fisik Alex Taufik, terjadilah suatu kehendak orangtua Angelique Widjaja yang disampaikan ke AFR untuk diteruskan kepada Martina Widjaja selaku Pimpro Tim SEA Games. Permintaannya sederhana agar Angie diturunkan di tunggal putri perorangan. Saat itu sedang dilakukan Technical Meeting untuk penentuan undian pertandingan. Dimaklumi sekali karena Technical Meeting ini yang akan disampaikan masing masing tim nama nama yang akan turun diperorangan baik tunggal, ganda dan ganda campuran Segala argumentasi dilakukan oleh AFR tetap selalu dipaksakan memenuhi kehendaknya. AFR katakan kalau saat itu tergantung penilaian pelatih tim (Suzanna Anggar Kusuma) dan manajer tim (Aga Soemarno). Dingatkan pula Angie baru tiba dari USA setelah ikuti US Open, sehingga dianggap perlu juga diketahui butuh waktu penyesuaian ditempat. Dan juga target tim harus dipakai sebagai tujuannya.
Kelihatan Rico Widjaja tidak mau terima penjelasan yang AFR berikan. Mencapai puncaknya kemungkina tidak digubris AFR Rico Widjaja langsung minta kepada AFR dan Alex Taufik keinginan menantang berkelahi Martina Widjaja. AFR sempat mengingatkan kalau Martina Widjaja itu perempuan. Tapi karena sudah emosi sehingga diluar batas kesadarannya, Rico tetap berkukuh ingin berkelahi. Karena ini hal dianggap AFR tidak perlu dilayani sehingga sewaktu keluar dari kantin Rico masih minta agar disampaikan dengan sedikit ancaman kalau tidak disampaikan.. Tapi masalah ini oleh AFR tidak diteruskan.
Sehari kemudian , AFR dipanggil oleh Martina Widjaja. Saat tiba dikamar Martina Widjaja sudah ada Soebronto Laras, Aga Soemarno, Martina Widjaja, Tintus Arianto Wibowo (pelatih putra), Suzanna Anggar Kusuma (pelatih putri) dan Alex Taufik. Pertanyaan pertama keluar adalah menanyakan kebenaran tantangan Rico Widjaja terhadap Martina Widjaja. Waduh cilaka, tak disangka masuk juga masalah ini. Oleh AFR dikatakan kalau masalah ini sebenarnya tidak mau diungkapkan karena mengingat tim Indonesia belum selesai perang untuk mengejar perolehan medali emas seperti yang ditargetkan oleh KONI Pusat. Akhirnya AFR membenarkan , memang ada permintaan dari Rico Widjaja.
Untungnya tidak terjadi keributan besar, dan tim Indonesia berhasil dengan misinya.
Masalah ini AFR simpan tidak diberitakan kepada wartawan yang meliput tenis SEA Games di Kuala Lumpur, demngan tujuan agar tidak mengganggu suasana tim tenis. Hanya kirimkan berita ke salah satu Koran Ibu Kota saja, yang baru dimuat beberapa hari kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar