Orangtua yang sangat fanatic terhadap putra maupun putrinya, sangat wajar sekali kalau sangat mendukung putra dan putrinya menggeluti cabang olahraga bergengsi yaitu tenis. Selama ini cukup banyak dukungan orangtua baik yang mampu maupun pas pas-an istilahnya yang berkecimpung di pertenisan Indonesia . Upaya dengan habis habisan banyak juga terjadi, bahkan sampai jual rumah untuk menunjang pretasi putra atau putrinya. Hanya saja tanpa disadari justru dukungan yang berlebihan sehingga sering tanpa disadari justru berbahaya bagi putra dan putrinya. Hal ini dikenal dalam dunia medis dengan over involved seperti yang dikatakan Dokter spesialis kedokteran jiwa Dr. Imansyah SKJ yang juga pecinta tenis.. Merasa over protected dari orangtua, membuat anak anak kurang percaya diri jika tanpa kehadiran orangtua didalam turnamen.. Akibatnya bisa muncul pembenaran atas kekurangan pada diri putra atau putrinya, apalagi kalau kalah. Kurang Pede (percaya diri) merupakan kendala mengembangkan prestasinya.
Tenis merupakan olahraga yang cukup gentle seharusnya bisa dibanggakan dan dijalankan oleh masyarakat tenis baik selaku pelaku maupun pecinta. Kejadian kejadian panas suka terjadi bahkan telah terjadi selama ini. Dimasa AFR duduk sebagai anggota Pengda (Pengurus Daerah) Pelti DKI Jakarta ( 1994-1998) terjadi adegan kurang enak dilihat dilakukan oleh pelaku tenis. Ini terjadi saat Pengda Pelti melaksanakan turnamen internasional STARCO International Junior di Pusat tenis Danamon, Kemayoran Jakarta.
Saat itu petenis cilik Angelique Widjaja sedang bertanding dengan lawannya dari luar negeri (kalau tidak salah dari Korea). Kedua petenis diusia sangat muda punya kesulitan komunikasi yaitu bahasa Inggris . Terjadilah ketidak kesepakatan masalah games yang didapat, maklum pertandingan dilakukan tanpa wasit. Saat itu AFR sedang duduk dikantor Pusat Tenis Danamon Kemayioran. Tiba2 dipanggil oleh salah satu petenis, kalau ada keributan dilapangan. Langsung AFR keluar masuk kedalam lapangan dan melihat dari jauh kejadian dilapangan No. 18. Terlihat ayah dari Angelique Widjaja yaitu Rico Widjaja sedang dilerai oleh ayah dari Lianasari Batubara dan terlihat sedang mengayunkan tangannya kearah salah satu pelatih Hok Subagyo yang sebenarnya bukan panitia pertandingan. Karena dihalangi oleh Batubara sehingga ayunan tangan tersebut tidak mengenai diri Hok Subagyo. Sedangkan Referee sebenarnya adalah June Welford yang saat itu sedang berada dilapangan luar. Dari kejadian tersebut sebenarnya Hok tidak punya hak turun kelapangan karena bukan Referee begitu juga Rico Widjaja tidak berhak turun dari tribun kedalam lapangan ikut campur permasalahan dilapangan. Cukup sebagai penonton yang baik walaupun yang bertanding adalah putra dan putri. Begitu menyadari apa yang telah dilakukan Rico Widjaja ketemu AFR dan minta maaf atas kejadian tersebut.Untung masih bisa minta maaf saat itu.
Tenis merupakan olahraga yang cukup gentle seharusnya bisa dibanggakan dan dijalankan oleh masyarakat tenis baik selaku pelaku maupun pecinta. Kejadian kejadian panas suka terjadi bahkan telah terjadi selama ini. Dimasa AFR duduk sebagai anggota Pengda (Pengurus Daerah) Pelti DKI Jakarta ( 1994-1998) terjadi adegan kurang enak dilihat dilakukan oleh pelaku tenis. Ini terjadi saat Pengda Pelti melaksanakan turnamen internasional STARCO International Junior di Pusat tenis Danamon, Kemayoran Jakarta.
Saat itu petenis cilik Angelique Widjaja sedang bertanding dengan lawannya dari luar negeri (kalau tidak salah dari Korea). Kedua petenis diusia sangat muda punya kesulitan komunikasi yaitu bahasa Inggris . Terjadilah ketidak kesepakatan masalah games yang didapat, maklum pertandingan dilakukan tanpa wasit. Saat itu AFR sedang duduk dikantor Pusat Tenis Danamon Kemayioran. Tiba2 dipanggil oleh salah satu petenis, kalau ada keributan dilapangan. Langsung AFR keluar masuk kedalam lapangan dan melihat dari jauh kejadian dilapangan No. 18. Terlihat ayah dari Angelique Widjaja yaitu Rico Widjaja sedang dilerai oleh ayah dari Lianasari Batubara dan terlihat sedang mengayunkan tangannya kearah salah satu pelatih Hok Subagyo yang sebenarnya bukan panitia pertandingan. Karena dihalangi oleh Batubara sehingga ayunan tangan tersebut tidak mengenai diri Hok Subagyo. Sedangkan Referee sebenarnya adalah June Welford yang saat itu sedang berada dilapangan luar. Dari kejadian tersebut sebenarnya Hok tidak punya hak turun kelapangan karena bukan Referee begitu juga Rico Widjaja tidak berhak turun dari tribun kedalam lapangan ikut campur permasalahan dilapangan. Cukup sebagai penonton yang baik walaupun yang bertanding adalah putra dan putri. Begitu menyadari apa yang telah dilakukan Rico Widjaja ketemu AFR dan minta maaf atas kejadian tersebut.Untung masih bisa minta maaf saat itu.
Adegan mau adu jotos dilapangan indoor Pusat Tenis Kemayoran (dulu Pusat Tenis Danamon) hampir terjadi saat AFR menggelar pertandingan Sabtu Minggu (Persami).
Waktu itu sedang bertanding antara Christopher Rungkat melawan Ryan Rahimi Hamzah dilapangan No. 17 Pusat Tenis Danamon. Pertandingan disaksikan kedua ayah di tribun lapangan indoor. Suatu saat timbul ketegangan masalah bola out dan in dilapangan. Kedua orangtua ini berbeda pendapat , yang satu katakan out sedangkan yang lainnya katakan bola itu in. Timbullah ketegangan yang hampir mencapai puncaknya, sedangkan tempat duduk mereka berdua sudah dekat. Ayah Christopher, Michael Rungkat lebih muda dan berdarah panas sedangkan lawannya mantan mariner yang keduanya bertempramen panas. Saat itu AFR berada ditribun , melihat situasi tidak menguntungkan. Langsung beri kode kepada Michael agar sabar saja. Untungnya Michael Rungkat yang saya kenal juga ayahnya Ben Rungkat salah satu tokoh bersama di pertenisan Maesa, menyadari dan menghormati AFR , sehingga bisa menahan diri.
Ada satu lagi kejadian lainnya antara Ibunya Ryan Rahimi dengan Ibu Idrus yang putranya (Kiki) sedang bertanding dilapangan indoor No. 14 . Masalah out dan in juga diperdebatkan. Keributan adu mulut antara kedua Ibu tersebut merembet ke suami Pak Idrus yang sedang berada dikantin belakang lapangan. Saat itu saya melihat Pak Idrus ini sedang buka baju masuk kedalam indoor , mungkin mendengar istrinya sedang ribut dengan Ibunya Ryan Rahimi . Saat itu AFR sedang berjalan keluar dan melihat Idrus masuk dengan dada telanjang. Langsung AFR tegur ada apa kok dada telanjang. Setelah itu mungkin sadar apa yang terjadi, dan malu dengan sendirinya. Tetapi adegan adu fisik tidak terjadi. Hanya sempat adu mulut.
Hari ini tepatnya tanggal 21 Februari 2008, terjadi pula dihalaman lapangan tenis Hotel Sultan ditengah tengah pertandingan Cigna Open 2008. Pagi ini terjadi pertandingan petenis muda melawan petenis senior, sehingga dalam berita media massa dikatakan petenis muda diuji oleh seniornya seperti Hendri Susilo Pramono melawan Ayrton Wibowo, Bonit Wiryawan melawan Aditya Hari Sasongko, Febi Widhiyanto melawan Andery Setyawanto yang dimenangkan oleh seniornya. Hasilnya petenis senior unggul yang ikut memicu permasalahan yang awalnya merupakan keisengan semata.
AFR melihat kurang lebih 10 meter didepannya ada adegan adu mulut antara Michael Rungkat dengan Harmony Ginting bahkan ada kecenderungan mau adu fisik, tetapi masih dilerai oleh penonton lainnya yang juga satu klub atau yangdidekatnya. Tapi sempat mereda , Michael ditarik dan Harmonypun berjalan keluar. Tiba tiba Michael pun berjalan kearah Harmony dan keduanya menuju keluar ke tempat parkir dan terlihat keduanya masih adu mulut disaksikan dari jauh dan terlihat ada yang berusaha melerainya. Setelah itu Michael kembali ke dalam halaman lapangan tenis. AFR hanya mengatakan ketika bertemu Michael Rungkat yang memang bertempramen panas, harap sabar saja. Dan Michael menyampaikan ketersinggungannya atas ucapan Harmony tersebut yang menyebut nama anaknya Christopher Rungkat. Sedangkan dari Harmony Ginting bermaksud bercanda. AFRpun bercanda dan bertanya ke Michael kalau tadi pagi minum apa sampai panas .
Waktu itu sedang bertanding antara Christopher Rungkat melawan Ryan Rahimi Hamzah dilapangan No. 17 Pusat Tenis Danamon. Pertandingan disaksikan kedua ayah di tribun lapangan indoor. Suatu saat timbul ketegangan masalah bola out dan in dilapangan. Kedua orangtua ini berbeda pendapat , yang satu katakan out sedangkan yang lainnya katakan bola itu in. Timbullah ketegangan yang hampir mencapai puncaknya, sedangkan tempat duduk mereka berdua sudah dekat. Ayah Christopher, Michael Rungkat lebih muda dan berdarah panas sedangkan lawannya mantan mariner yang keduanya bertempramen panas. Saat itu AFR berada ditribun , melihat situasi tidak menguntungkan. Langsung beri kode kepada Michael agar sabar saja. Untungnya Michael Rungkat yang saya kenal juga ayahnya Ben Rungkat salah satu tokoh bersama di pertenisan Maesa, menyadari dan menghormati AFR , sehingga bisa menahan diri.
Ada satu lagi kejadian lainnya antara Ibunya Ryan Rahimi dengan Ibu Idrus yang putranya (Kiki) sedang bertanding dilapangan indoor No. 14 . Masalah out dan in juga diperdebatkan. Keributan adu mulut antara kedua Ibu tersebut merembet ke suami Pak Idrus yang sedang berada dikantin belakang lapangan. Saat itu saya melihat Pak Idrus ini sedang buka baju masuk kedalam indoor , mungkin mendengar istrinya sedang ribut dengan Ibunya Ryan Rahimi . Saat itu AFR sedang berjalan keluar dan melihat Idrus masuk dengan dada telanjang. Langsung AFR tegur ada apa kok dada telanjang. Setelah itu mungkin sadar apa yang terjadi, dan malu dengan sendirinya. Tetapi adegan adu fisik tidak terjadi. Hanya sempat adu mulut.
Hari ini tepatnya tanggal 21 Februari 2008, terjadi pula dihalaman lapangan tenis Hotel Sultan ditengah tengah pertandingan Cigna Open 2008. Pagi ini terjadi pertandingan petenis muda melawan petenis senior, sehingga dalam berita media massa dikatakan petenis muda diuji oleh seniornya seperti Hendri Susilo Pramono melawan Ayrton Wibowo, Bonit Wiryawan melawan Aditya Hari Sasongko, Febi Widhiyanto melawan Andery Setyawanto yang dimenangkan oleh seniornya. Hasilnya petenis senior unggul yang ikut memicu permasalahan yang awalnya merupakan keisengan semata.
AFR melihat kurang lebih 10 meter didepannya ada adegan adu mulut antara Michael Rungkat dengan Harmony Ginting bahkan ada kecenderungan mau adu fisik, tetapi masih dilerai oleh penonton lainnya yang juga satu klub atau yangdidekatnya. Tapi sempat mereda , Michael ditarik dan Harmonypun berjalan keluar. Tiba tiba Michael pun berjalan kearah Harmony dan keduanya menuju keluar ke tempat parkir dan terlihat keduanya masih adu mulut disaksikan dari jauh dan terlihat ada yang berusaha melerainya. Setelah itu Michael kembali ke dalam halaman lapangan tenis. AFR hanya mengatakan ketika bertemu Michael Rungkat yang memang bertempramen panas, harap sabar saja. Dan Michael menyampaikan ketersinggungannya atas ucapan Harmony tersebut yang menyebut nama anaknya Christopher Rungkat. Sedangkan dari Harmony Ginting bermaksud bercanda. AFRpun bercanda dan bertanya ke Michael kalau tadi pagi minum apa sampai panas .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar