Jakarta, 18 Desember 2012. Ada keinginan bekerjasama dengan AFR tetapi ada seikit kekuatiran muncul dari dirinya karena muncul suara suara kenapa musti kerjasama dengan Jakarta. Lebih baik kerjasama dengan rekannya diinduk organisasi setempat. Hal ini dikemukakan langsung kepada saya ketika muncul percakapan serius mengenai keinginan saya agar dimunculkan turnamennya yang dulu pernah dilakukan berkat dukungan saya. Timbul kecemburuan dari rekan rekan dikotanya karena meras tidak dilibatkan. Ini lah masalah yangs ering muncul dari rekan rekan didaerah yang merasa seperti penguasa saja sehingga membuat kurang berkembangnya tenis didaerah tersbut. Kalau dilihat potensi daerah ada, sarana memiliki dan atletnya memadai. Jadi tidak ada alasan kalau tidak ada kegiatan. Menurut pandangan saya pribadi dengan fasilitas diatas maka dalam setahun saya bisa buat turnamen sebanyak minimal 6 kali. Dan saya sudah coba ditahun 2012 dan bisa dijalankan.
Hal seperti diatas justru menghambat lajunya pertenisan didaerah tersebut. Ketika saya kemukakan kalau saya ada sponsor saya berani bikin atau selenggarajkan turnamen seminggu bukan 3 hari. Tapi justru hal ini ditentangnya oleh orangtua atlet tersebut yang juga pengusaha. Tetapi langsung ditanggapi dengan menyebutkan jangan diubah konsep 3 hari itu karena menguntungkan atletnya. Tidak banyak waktu bolos sekolah dan keuntungannya juga bisa dibuat sesering mungkin. Ini pandangan positip yang muncul dari pikiran yang cerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar