Palembang, 30 Desember 2012. Beberapa hari lalu telah dibentuk kepengurusan baru PP Pelti masa bakti 2012-2017 di Jakarta. Saat itu saya sedang ke Palembang. Saya sendiri sudah merasa kalau saya tidak duduk dalam kepengurusan baru, karena andaikan duduk maka saat saat terakhir sebelum diumumkan pasti diberitahu. Karena saya juga tidak berambisi duduk didalamnya karena sudah merasa tidak diperlukan maka saya cuek saja. Sayapun tidak mau berusaha lakukan pendekatan langsung kepada mereka mereka ini. Padahal beberapa rekan baik didaerah maupun pengurus lama mengehendaki keberadaan saya tetap didalamnya. Saya berprinsip kalau mereka butuh bantuan saya tetap akan membantu mereka seperti yang saya pernah ungkapkan kepada rekan rekan .
Ada rekasi dari salah satu rekan lama yang juga kaget kalau namanya dan saya tidak ada dalam kepengurusan baru. Diapun merasa sudah membantu selama kampanye calon ketua umum baru tersebut. Sedangkan saya sendiri sudah pernah disampaikan langsung disaat bicara 4 mata, kalau saya itu banyak yang tidak suka terhadap diri saya, khususnya bagi calon pengurus baru tersebut, dan mau dilempar kebidang suLIT berkemBANG, dan saya sudah tolak kedudukan tersebut. Begitulah liku likunya penyusunan kepengurusan baru dimana saya lihat ketua umum baru ini dapat masukan dari orang orang tertentu saja sehingga bisa dipengaruhi. It doesn't matter bagi saya. Dan saya hanya bisa memantau dan kembali sebagai pengamat tenis saja seperti 10 tahun silam sebelum masuk kedalam kepngurusan PP Pelti saat itu. Jadi saya mencoba kembali menulis masalah pertenisan Indonesia kedepan, dan konsentrasi kepada mainan saya yang saya serahkan kepada rekan lainnya yaitu RemajaTenis yang akan dikembangkan keseluruh Indonesia. Karena pendapat saya rekan rekan kita ini hanya konsentrasi diturnamen internasional dan menurut saya hal yang sangat gampang dilakukan asalkan ada MODAL atau SPONSOR. Yang sulit adalah kalau tidak ada sponsor , sehingga saya mencari solusinya melalui PERSAMI dan REMAJATENIS. Harapan tinggal harapan dan bisa berhasil kalau mempunyai niat baik saja. Jangan berpolitik dalam olahraga tenis ini , berbahaya karena hasilnya NOL besar.
Dari hasil pertemuan 4 mata dengan Maman Wirjawan maupun dengan Martina Widjaja maupun Soebronto Laras, saya cukup puas mereka ini akan mendukung RemajaTenis agar terus dijalankan. Inilah pikiran positip kalau mau memajukan tenis Indonesia. Karena Pelti selama ini sebagai fasilitator memberikan kesempatan pihak ketiga bisa selenggarakan turnamen. Mudah mudahan prinsip ini masih berlaku ditangan rekan rekan dibawahnya khususnya yang bertanggung jawab kepada pertandingan, Semoga saja ya !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar