Jakarta, 29 Januari 2009. Tepat pukul 23.00 terima telpon melalui telepon seluler dari kolega di Solo, dr. Budiyanto yang juga Ketua Pelti Kota Solo. Ada permintaan mendadak agar besok bisa hadir sebagai nara sumber dalam rapat dengan Walikota Surakarta sebagai persiapan penyelenggaraan Davis Cup by BNP Paribas zone Asia Oceania group 2 antara Indonesia dan Kuwait
"Kalau bisa Pak Ferry datang besok ke Solo karena ad arapat dengan Walikota Surakarta. Kelihatannya persiapannya belum bergerak." ujarnya dalam telpon. Waduh mendadak begini tidaklah mudah untuk berangkat ke Solo untuk rapat pkl 12.30.
Untuk tidak mengecewakan kolega ini, dianjurkan beritahu Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti Johannes Susanto dan juga SekjenPP Pelti Soebronto Laras, karena ini sudah urusan Pelti bukan urusan pribadi.
Ternyata malam itu sudah dicobanya menghubungi keduanya tidak bisa dan dikirimkannya SMS saja. Memang seluruh nomor telpon seluler ( 5 nomor) Johannes Susanto tidak bisa dihubungi. "Sudah tidur rupanya. Tumben."
Benar juga esokhari pukul 07.30 masuk sudah jawaban SMS tersebut. Mulai dari Soebronto Laras, minta siap siap berangkat pagi ini ke Solo. "Waduh berabe juga , pagi pagi, belum tahu pesawat apa yang berangkat ke Solo." ujarnya. Memang oleh dr. Budiyanto disampaikan kalau jadwal pesawat terbang ke Solo tidak sebanyak jadwal ke Yogya, sehingga dianjurkan ke Yogya saja dan dari sana 1 jam perjalanan ke Solo naik taxi. "Waduh, berat juga perjalanan. Capeek deh."
Memang benar juga jika tidak memahami aturannya cukup bikin pusing kepala. Untungnya sudah bertahun tahu menangani maslah Davis Cup khususnya masalah kepentingan sponsor atau lebih dikenal dengan promosinya cukup ketat, sehingga lebih mudah menanganinya.
Akhirnya diputuskan jika sudah siap di Solo maka akan berangkat mencek saja. Ini lebih enteng.
1 komentar:
pak budi itu gmna tho???hari ini omong apa,,,apa besok omong apa. Dimintai tenaganya buat bantuan kedatangan di tournamen junior ndak mau. Katane persiapan Davis Cup,,kok masih belum sma sekali terlihat
Posting Komentar