Pangkal Pinang, 14 Januari 2009.Tepat pukul 16.25 pesawat Sriwijaya Air mendarat dengan mulus di Bandara Dipati Amir. Ini saat pertama kali menginjakkan kaki dibumi Provinsi Bangka Belitung. Kalau minggu lalu hal yang sama untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Palangka Raya Kalimantan Tengah.
Tidak disangka dalam pesawat bertemu dengan Arjoni Munir Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatra Utara yang sudah lama dikenalnya. Kedua orangtua Arjoni Munir ini adalah petenis handal di Sumatra Utara. Sehingga olahraga tenis sudah sangat familiar sekali. Begitu pula bersamaan dengan Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta Sofyan Hanif.
Sambil menunggu penjemputan, menyempatkan diri merasakan bakso di bandara. Ngobrol dengan keduanya cukup menarik karena berbicara tentang olahraga di Indonesia.
Mulai dari olahraga di daerah Sumatra Utara maupun di tingkat Universitas. "Saya dulu yang buat Sekolah tenis di Medan." ujar Arjoni Munir. Memang saat itu Medan mulai muncul, tetapi sekarang justru hilang. Medan memiliki kompleks lapangan tenis Kebon Bunga dengan 10 lapangan tetapi minimnya kegiatan turnamen tenis nasional. "Ini disayangkan sekali sampai bisa begitu." ujar August Ferry Raturandang. Semua terpulang dengan pelaku pelaku tenis di Medan.
Dengan gunakan mobil APV Suzuki meluncurlah ke Hotel Parai Resort di Sungai Liat yang jaraknya 32,5 km. Resort ditepi pantai sangat indah melihat debura ombak, seperti di pulau Bali. Sayangnya saat ini cuaca buruk sehingga tidak layak untuk bermain main dilaut. Fasilitas hotel cukup baik bisa berselancar dengan tersedia pula kolam renangnya Tapi sayang sekali tidak ada lapangan tenis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar