Jakarta, 31 Januari 2009. Setelah terima telpon dari Ambon, tidak lama kemudian terima telpon dari Tenggarong Ibukota Kabupaten Kutai Kertanegara (KUKAR) Kalimantan Timur. Ternyata dari Ketua Pengkab Pelti Kukar, Ir Didi Ramyadi.
Pembicaraan masalah pembinaan tenis untuk Kabupaten Kutai Kertanegara yang cukup terkenal di bumi Ethan (Kalimantan Timur), sebagai kelanjutan dari pembicaraan sebelumnya sewaktu bertemu pertama kali di stadion tenis Palaran Samarinda disela sela turnamen nasional Mahakam Samarinda 2009.
"Tanpa kompetisi atau turnamen maka pembinaan atlet tidak ada artinya." ujarnya untuk meyakinkan Ir. Didi Ramyadi. Sehingga ditawarkannya agar di kota Tenggarong yang jaraknya hanya 30 menit dari kota Samarinda selenggarakan turnamen tenis nasional yunior. Diadakan turnamen didaerah sendiri sangat membantu atlet darah tersebut dalam mengatasi pendanaannya. Karena beaya yang paling besar adalah beaya keikusertaan turnamen.
"Masalah beaya yang dibutuhkan, menurut saya berapa dana yang bisa disediakan oleh Bapak melalui sponsor didaerahnya. Saya bekerja berdasarkan dana yang tersedia bukan berapa beaya yang dibutuhkan turnamen nasional." ujarnya kepada Ir. Didi Ramyadi.
Kemudian dikatakan pula akan dibicarakan dengan rekan rekannya di Tenggarong. "Sebaiknya disaat liburan sekolah bulan Juli 2009 diadakan sirkuit tenis yunior dibeberapa kota seperti Samarinda, Tenggarong, Balikpapan dan Tarakan. Sehingga atlet Kaltim tidak perlu harus buang dana besar ke Jawa." ujarnya .
Ditanyakan pula Hari Ulang Tahun Kabupaten KUKAR sehingga bisa minta dana kepada Bupati setempat. Ternyata HUTnya dibulan September yang bertepatan dengan Puasa.
"Mudah mudahan rencana turnamen tenis nasional bisa terealiser seperti yang sudah ada di Tarakan, Samarinda dan Balikpapan." harapannya terhadap pertenisan di Kalimantan Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar