Jakarta, 21 Januari 2009. Menerima telpon setiap hari dari rekan rekan tenis sudah merupakan hal yang biasa. Begitu juga terima telpon dari salah satu rekan Tony Sangitan yang sebelumnya sudah patah arang tidak mau buat turnamen tenis yunior, kali ini justru membawa berita yang menggembirakan. Karena keinginan mundur sudah berubah. Ini yang sangat diharapkan sekali oleh August Ferry Raturandang. "Saya ingin buat turnamen tenis yunior Bakrie, karena sudah dapat persetujuan dari Pak Ical (Aburizal Bakrie)."
Oleh August Ferry Raturandang langsung disambut positip untuk menangkap niat baik penyelenggara turnamen tenis. "Jangan pikir kami akan menghambat setiap keinginan penyelenggara turnamen tenis. Memang waktu itu buat kesalahan sehingga ada hukuman. Hal ini adalah wajar saja. Tapi hukuman diberikan kepada satu turnamen tersebut. Bukan berarti lain waktu dilarang. " ujarnya untuk meyakinkan.
Kelihatannya anggapan yang ada bahwa induk organisasi Pelti sudah menghukum seumur hidup. Tetapi semua itu salah besar, ada kekeliruan anggapan. Dan dijelaskan olehnya kalau Pelti tidak menutup pintu bagi Bakrie jika mau sponsor turnamen tenis. Pintu tetap terbuka bagi masyarakat tenis yang berkeinginan buat turnamen tenis. " Untuk Turnamen Diakui Pelti, maka harus gunakan aturan baku yang dibuat. Jika melanggar so pasti pengakuannya dicabut.
Dalam pembicaraan kelihatannya masih ada ketidak senangan terhadap keputusan yang diambil oleh induk organisasi Pelti. Untuk itu dibutuhkan kerja keras meyakinkan semua pihak maksud dan tujuan dari hukuman yang diberikan selama ini. Semua ini tentunya untuk mendidik.
"Kalau tidak disetujui, ya kami akan buat non TDP." ujar Tony. Hanya disayangkan dan dimintakan pengertiannya kalau buat turnamen tenis yunior tidak dibiasakan memberi hadiah uang dalam bentuk apapun. Disamping sesuai aturan yang dikeluarkan ITF, dan disampaikan pula karena tanpa disadari oleh semua pihak dampak yang terjadi selama ini dengan berikan hadah uang yang semuanya untuk pembinaan, ternyata pelatih, orangtua dan petenis ikuti turnamen dengan tujuan kejar hadiah uang bukannya prestasi. Dan lebih parah caranya dengan catut umur tersebut. Ini ditekankan sekali kepada Tony Sangitan agar mau mengerti permasalahan yang sedang ditegakkan oleh Pelti. "Jadi kalau motivasi buat turnamen untuk pembinaan maka ikutilah anjuran seperti ini. Bukan ditentang. Saya selama ini cukupbanyak membantu rekan rekan di Bakrie tetapi justru bantuan yang saya berikan baik dalam bentuk pemikiran , idea dan mencari solusi permasalahan justru menjadi bumerang bagi saya. Sudah cukup saya ini dikambing hitamkan dan bahkan dimusuhi sama teman teman lama, It's doesn"t matter." Memang Tony mengakui selama ini permasalahan2nya dan sudah berusaha membantunya tetapi terbatas kemampuannya. Sedangkan August Ferry Raturandang mengerti posisi Tony Sangitan yang cukup koperatip terhadapnya.
August Ferry Raturandang sendiri dalam mengatasi permasalahan selalu mencari jalan keluarnya. Seperti sediakan free hospitality bagi pemain, tetapi bukan dikaitkan dengan prestasi seperti hanya diberikan kepada pemenang saja. Jadi bukan berikan UANG untuk membayar transportasi dan akomodasi. "Beda , kalau sediakan free akomodasi dengan berikan uang pengganti akomodasi. Bedanya kalau free akomodasi peserta/pemain tidak terima uang cash, tapi panpel bayar langsung bayar ke penginapannya."
Ada yang sudah berikan free hospitality (bukan pemain pilihan) . Hal yang membantu kelemahan finansial orangtua petenis. Memang hal ini sangat memberatkan penyelenggara karena sediakan free hospitality ke pemain babak utama (minimal 32 pemain). Jika hanya berikan kebeberapa pemain maka hal ini tidak tepat karena ada perbedaan perlakuan yang tidak diperkenankan. Pemberian fasilitas akomodasi seharusnya sudah diumumkan jauh jauh hari bersamaan dengan pengumuman pertandingannya.
Tony Sangitan sendiri dalam pembicaraannya menghendaki bantuannya untuk official ball Pelti untuk bola BLITZ. "Kirim saja surat resmi ke PP Pelti permintaan official ball tersebut. Dan disamping itu pula berkewajiban menjadi sponsor bola TDP yang ditunjuk oleh PP Pelti. Ringan 'kan !" ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar