Jakarta, 11 Januari 2009. Hari Minggu kedatangan tamu dari Solo yaitu dr. Budiyanto selaku Ketua Pengkot Pelti Solo bersama Totok Gani yang khusus membicarakan persiapan sebagai penyelenggara Davis Cup by BNP Paribas yang direncanakan tanggal 6-8 Maret 2009.
Dari Bandara Soekarno Hatta, langsung menuju ke Kemayoran melihat Pusat Tenis Kemayoran yang sudah pernah digunakan untuk pelaksanaan Davis Cup by BNP Paribas. Dan dilanjutkan ke Gelora Bung Karno Senayan melihat fasilitas fasilitas yang dimilikiya. Setelah itu ke rumah kediaman Martina Widjaja .
Dalam pertemuan hari ini ikut serta Soebronto Laras. Pengaturan ruangan ruangan yang diperlukan dalam pelaksanaan Davis Cup by BNP Paribas terdiri dari ruangan pemain untuk kedua tim baik tim tamu Kuwait dan tuan rumah Indonesia, begitu juga ruangan untuk ITF Referee, ruangan dokter, ruangan linesmen dan ruangan ball kids, media room, press conference room. August Ferry Raturandang sudah menyiapkan Panduan Pelaksanaan selaku penyelenggara.
Ada keistimewaan dibandingkan pelaksanaan turnamen internasional lainnya. Tingkat kesulitannya cukup tingi. Karena Davis Cup by BNP Paribas memiliki aturan cukup ketat. Dan ketentuan itu khusus kepada pemasanagan iklan atau promosi di lapangan maupun diluarnya. Sebagai penyelenggara tidak bisa seenanknya mencari sponsor untuk mendanai kegiatan. Tuan rumah bisa dapatkan domestic sponsor, team sponsor, stadium banner. Warna spanduk juga khusus tidak bisa seenaknya. Bahkan setiap mendapatkan sponsor harus dilaporkan dulu ke ITF, begitu juga warna spanduknya.
Trlibat di pelaksanaan Davis Cup by BNP Paribas dimulai pada tahun 1988 di Jakarta sewaktu menjadi tuan rumah Indonesia melawan Thailand ( 4-1) kemudian dilanjutkan ditahun yang sama melawan China ( 4-1) dan terakhir difinal zone Asia Oceania melawan Korea ( 3-2). Waktu ini Indonesia lolos ke World Group untuk kedua kalinya dengan pemain Tintus Arianto Wibowo, Abdul Kahar MIMI, Donald Wailan Walalangi dan Suharyadi. Setelah itu dikirim ke Pataya Thailand ikuti Workshop tentang Davis Cup .
"Siapa yang akan jadi Direktur Turnamen ?" ini pertanyaan diberikan kepada dr. Budiyanto setelah diberitahukan perlu adanya penanggung jawab tehnis diturnamen sebagai Direktur Turnamen. " Bagaimana Pak Ferry saja." ujarnya. Tetapi oleh yang bersangkutan dimintakan agar dipegang oleh tuan rumah, dan bimbingan akan dilakukannya dari Jakarta. Maka disepakati nama Totok Gandi mantan petenis tahun 1990. Sehingga bebaslah tugas yang akan dilimpahkan kepadanya.
Kemudian diberi bimbingan mulai dari acara undian dan welcome party ditempat Walikota Surakarta, dan acara pembukaan dilapangan. Pertemuan ditutup dengan makan siang bersama disalah satu resto di Kemang, dan akhirnya pukul 15.00 kedua tamu kembali ke Bandara Soekarno Hatta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar