Jakarta, 9 Januari 2009. Pertemuan dengan teman teman lama merupakan salah satu keindahan tersendiri . Apalagi sudah 29 tahun berpisah, tentunya membutuhkan kekuatan ingatan tersendiri. Seminggu sebelumnya Johannes Susanto menyampaikan ada rekan Ketua Pengkab Pelti dari Tulung Agung dr. Bambang S mau bertemu di Senayan, karena mau selenggarakan turnamen tenis nasional. " Katanya dia kenal ." Waduh kalau namanya tidak lengkap tentunya daya ingat butuh waktu. Jikalau namanya lengkap kemungkinan memory bisa berjalan baik. Nama Bambang itu banyak, nama S dibelakangnya apa ya ! " Kemudian ditanyakan. " Umurnya berapa ya ? ", langsung dikatakan sekitar 60 tahun. " So pasti teman lama asal dia alumni Universitas Airlangga".
Tanggal 8 Januari ketemu lagi dr. Bambang Supeno di Senayan, dan melihat wajahnya antara ingat dan lupa tapi lebih cenderung lupa. " Apa kabar Mas, masih ingat ? " itu ucapan pancingan disampaikan kepadanya. Dari jawabannya kelihatan belum pasti. " Teman dari Herry Kahuripan." ujarnya , padahal yang dimaksud adalah Herry Kairupan. "Kalau di Manado namanya Herry Kairupan, begitu di Jawa menjadi Kahuripan." guyon August Ferry Raturandang. Selanjutnya pembicaraan serius tentang turnamen dan disertai guyon guyonan dari Johannes Susanto yang suka guyon.
Tapi pagi ini ketemu lagi di Senayan dan setelah seharian dipikirkan wajahnya maka teringat sudah kalau dr. Bambang Supeno ini adalah teman kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Arlangga. Setelah diingat teman teman asal kediri sewaktu kuliah dulu di FK Unair Surabaya.
"Saya baru ingat Pak Ferry ini teman lama, karena dia itu dulu pacaran dengan kembangnya Fakultas Kedokteran. Ha ha ha." . Selanjutnya dikatakan dulu sangat sedikit mahasiswi yang cantik cantik sehingga begitu ada yang menonjol langsung semua tahu.
Langsung pembicaraan sudah menjurus keteman teman lama seperti dr. Parlaungan Hutapea (Mantan DOKABU Kediri), dr. Hanny Ruspandi (Jakarta), dr. Suharto. dr. Imam Suwono (mantan Kepala RSAL Surabaya). Mulailah satu persatu teman teman kuliah disebutkan, mulai dari dr. Syukri Ridwan Spesialis Anak di RS Fatmawati yang juga berasal dari Kediri. Begitu juga dr. Taufik Rafendi di RS Bhayangkara Kediri.
"Saya sudah pensiun dari Direktur RS Tulungagung. Hanya diminta oleh Bupati ngurusin Pelti Tulung Agung. Sekarang cuma praktek saja. Mas Ferry praktek ? " ini pertanyaannya.
"Wah, saya hanya terima pasien wedok aja Mas. Sing lanang nggak trimo. Sing ayu wae." guyon August Ferry Raturandang.
Pembicaraan dilanjutkan tentang masalah pelaksanaan turnamen nasional, kemudian dijelaskan pula cara cara yang baik dalam melaksanakan pertandingan tenis. Keinginan selenggarakan turnamen tenis sudah harus diterima dan didorong sehingga sukses, tanpa hambatan.
"Kalau begitu nanti waktu pelaksanaan TDP Tulungagung Open 30 Maret , Mas Ferry harus hadir ya." begitulah permintaannya. Dan langsung disanggupinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar