Jakarta, 5 Juni 2013. Setelah berkecimpung lebih dari 20 tahun dipertenisan Indonesia saya mau coba evaluasi kinerja induk organisasi tenis di Indonesia. Saat ini sudah ada 33 Pengda Pelti dan lebih dari 200 Pengcab Pelti mulai dari tingkat Kabupaten sampai Kotamadya.
Aktivitas suatu organisasi bisa kita lihat dari pengadaan turnamen nasional maupun internasional. Yang perlu diketahui saat ini adalah sudah berapa provinsi yang pernah selenggarakan turnamen nasional ataupun internasional. Kita biarkan dulu bagi daerah yang dulu pernah adakan turnamen tetapi sekarang sudah hilang. Ini juga saya amati bisa terjadi dan akan selalu terjadi. Karena apa? Karena masa kepengurusan induk organisasi hanya 5 tahun dalam satu periodenya sehingga ganti pengurus maka ganti pula policynya, padahal tidak boleh terjadi. Karena program dibuat dari Pusat dijabarkan didaerah daerah. Tetapi itu faktanya demikian.
Tulisan ini perlu saya ungkapkan karena sewaktu saya diminta pendapat atas paparan program tahun 2014, dilakukan oleh PB Pelti, saya sempat beri komentar kalau Indonesia itu bukan hanya Pulau Jawa, jadi peta pertenisan itu ada disetiap pulau seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara, kecuali Maluku,Maluku Utara dan Papua,Papua Barat yang belum ada kegiatannya secara nasional.
Tulisan ini perlu saya ungkapkan karena sewaktu saya diminta pendapat atas paparan program tahun 2014, dilakukan oleh PB Pelti, saya sempat beri komentar kalau Indonesia itu bukan hanya Pulau Jawa, jadi peta pertenisan itu ada disetiap pulau seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara, kecuali Maluku,Maluku Utara dan Papua,Papua Barat yang belum ada kegiatannya secara nasional.
Kalau lihat pulau Sumatra
itu ada 10 Pengda Pelti yaitu Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung dan Bangka Belitung.
Dari 10 Provinsi ini yang pernah ada turnamen nasional adalah Aceh (Aceh Open), Sumut (BCA,Piala GubSu,RemajaTenis), Sumbar ( Semen Padang, RemajaTenis Payakumbuh, Piala Walikota Pariaman), Jambi (Piala Martina), Riau (Piala Gubernur Riau, Bintang, PON XVIII, Sienas 2012), Kepri (Batam Open), Lampung (Lampung Open), Sumsel (RemajaTenis,Garuda Indonesia International, Sirnas 2012, SEA Games), Bangka Belitung (Piala Suzanna ). Ternyata yang belum pernah adalah Bengkulu.
Kemudian di Kalimantan, ada Kalimantan Barat (Katulistiwa Open, RemajaTenis, Bintang), Kalimantan Selatan (Piala Gucci, RemajaTenis), Kalimantan Timur (Balikpapan International, Tarakan International, Bulungan International, RemajaTenis, Samarinda Mahakam Open, Sirnas 2012). Yang belum pernah adalah Kalimantan Tengah, tapi saya pernah terjun langsung ke alangka Raya untuk menggelar Piala Ferry Raturandang yang masuk kategori Persami).
Sulawesi ada 6 provinsi, mulai dari Sulawesi Utara (Salonpas International, Maesa, RemajaTenis), Gorontalo (ada nasional yunior, tapi sekarang hilang), Sulawesi Tengah (RemajaTenis), Sulawesi Selatan (International Men's Futures, Peltha, Maesa Paskah 2013). Sedangkan yang tidak pernah ada yaitu Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.
Nusa Tenggara itu terbagi 3 yaitu Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Bali. Hanya NTT yang belum pernah ada, Nusa Tenggara Barat (RemajaTenis Mataram, RemajaTenis Sumbawa Besar), Bali (Wismilak International, Piala Puputan Nusa Dua, Sirnas 2012). Kalau pulau Jawa semua pernah ada seperti Banten (Krakatau Junior), Jawa Barat (International MF, /Pangdam Siliwangi/Oneject Junior Internasional, FIKS, Piala Buati Bogor, Piala Tugu Kujang AFR Bogor, Cianjur Jr, RemajaTenis Cirebon dan Bandung, Sirnas 2012 ), DIY dan Jateng,Jatim dan Jakarta masih tetap aktip dengan turnamennya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar