Jakarta, 14 Juni 2013. Keberhasilan mendapatan sponsor merupakan kebanggaan tersendiri bagi pelaksana turnamen. Tetapi yang juga harus mendapatkan perhatian sebagai penyelenggara adalah 3 kepentingan yaitu kepentingan SPONSOR, kepentingan PEMAIN, dan kepentingan PENONTON. Nah kepentingan sponsor sangat terkait sekali dengan kepentingan penonton dan juga kepentingan pemain. Ketiga kepentingan ini tidak bisa dipisah pisahkan. Yang sering terjadi selama ini adalah penyelenggara lupa akan kepentingan SPONSOR dimana yang jadi perhatian adalah kepentingan pemain yang juga sering terjadi yang lebih parah kalau kepentingan PENYELENGGARA. Kalau sampai terjadi demikian maka makin parah lagi sponsorship pertenisan Indonesia.
Andaikan saya sebagai orang awam, tidak akan tahu kalau di Kemayoran saat ini ada turnamen bergengsi bagi Tenis Yunior Indonesia. Yaitu ITF Junior World Ranking series , Thamrin Cup 2013 yang meruapakan seri pertama tahun 2013 di Indonesia. Masih ada 3 seri lagi di Indonesia.
Untung saya orang tenis sehingga keberadaan turnamen internasional di Indonesia tidak akan terlewatkan. Bagaimana jadinya bagi orang awan, so pasti tidak akan tahu keberadaan turnamen tersebut. Kenapa ?
Panpel lupa kalau mereka sudah mendapatkan sponsor yaitu Perusahaan Gas Negara (PGN) kalau saya lihat dilapangan dalam spanduknya tercantum logo PGN
Kenapa Panpel melupakan salah satu kewajibannya yaitu kepentingan sponsor? Ini harus diperhatikan oleh penyelenggara., karena saat kita berteriak tidak ada sponsor justru ada sponsor kita mengabaikan kepentingan sponsor.
Terus terang saya belum membaca berita Thamrin Cup ini di media massa di Jakarta. Begitu saya ke Kemayoran minta hasil pertandingan sangat sulit didapat. Nanti setelah beberapa hari berjalan baru dikirimkannya. Draw pertandingan tetapi tidaklah lengkap, dan yang kirim hanya Referee yang saya minta langsung di Kemayoran.
Prihatin sekali kalau melihat kondisi seperti ini, apalagi kepentingan Pemain banyak keluhan yang saya terima dari masyarakat tenis khususnya para orangtua memberitahukan berbagai keluhan dialamatkan kepada saya sebagai masukan. Hal ini saya langsung sampaikan juga kepada penanggung jawab turnamen di Kemayoran. Masukan diterima tetapi belum tentu diterima dan bisa dilihat saja kelanjutannya. .
Disini dibutuhkan tenaga Pubic Relations Officer yang day to day akan memberikan berita ke media massa sehingga keberadaan turnamen tersbut bisa diikuti oleh masyarakat tenis karena dikabarka oleh media massa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar