Jakarta, 8 Juni 2013. Kadang kala Pelti baik ditingkat provinsi maupun kota dan kabupaten tidak memanfaatkan dana yang ada di KONI setempat. Padahal kendala yang sering dikemukakan adalah tidak ada dana. Sebenarnya KONI Pusat maupun Daerah dan Kota/kabupaten telah alokasikan dana untuk setiap cabang olahraga. Tentunya dana tersbut tidak sama untuk setiap provinsi ataupun kabupaten dan kotamadya.
Pernah terjadi bulan lalu Ketua KONI Kota Bogor menyentil Pelti kota Bogor dalam sambutan dipembukaan turnamen Piala Tugu Kujang AFR Bogor. Dikemukakan agak sedikit aneh tidak seperti cabang olahraga lainnya rajin minta dana kepada KONI tetapi Pelti Kota Bogor bikin turnamen tanpa minta dana ke KONInya. Sepengetahuan saya rekan di Pelti Kota Bogor tidak tahu adanya dana tersebut.
Dana tersedia itu baik dana untuk roda organisasi, untuk turnamen maupun try out pemain. Besarnya tidak terlalu besar untuk ukuran kotamadya/kabupaten.
Yang jadi masalah setiap kota/kabupatennya tidak punya program sehingga tidak tahu adanya alokasi dana tersebut. Ditingkat Pusat, Pelti mendapatkan kurang lebih Tp 60-80 juta pertahun untuk roda organisasi. Ini kelihatan besar tetapi sebenarnya kecil bagi PB Pelti karena sewa kantor saja perbulan sekitar Rp 16 juta. Ada juga try out atlet dan turnamen. Nah, sekarang bagaimana mau minta dana kalau program saja kagak punya. Ayolah kita bangun dengan baik dengan memiliki program yang jelas sehingga dana akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar