Jakarta, 3 Juni 2013. Kelihatannya masalah kategori turnamen RemajaTenis masih belum dapat diatasi dengan baik, hanya jawaban yang saya dapat adalah harus SABAR, sedangkan nama saya bukan sabar. Begitulah komentar saya kepada mereka ini. Akhirnya saya kirim surat ke mereka agar secepatnya diatasi masalah yang simpel ini. " Kok yang gampang dipersulit sih."
Karena setahu saya belum ada SK PB Pelti yang baru tentang kategori TDP tetapi justru sudah diterapkan keinginan ketua bidang pertandingan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Saya tahu maksud hati ingin mematikan kegiatan RemajaTenis seperti yang pernah diucapkan "oknum" Ketua Bidang Pembinaan Prstasi kepada 2 pelatih dikantor sekretariat di Senayan bulan Januari lalu. Padahal oknum itu belum resmi sebagai pejabat Pelti tetapi dengan vulgar berani ucapkan dikantor Pelti. Bahkan berlembang isu ini ke daerah khususnya Jawa Tengah tempat konci konconya.
Dalam hati saya hanya bisa memaklumi kalau Ketua Bidang ini tidak tahu tata cara berorganisasi olahraga, sehingga bertindak semau gue saja. Semua ini disadari oleh orang nomor satu diorganisasi ini, tetapi belum bertindak.Timbul pertanyaan lain, apakah ada maksud lain dibenaknya sehingga membiarkan saja saya berkoar koar membuka aib organisasi,
Sepengetahuan saya jika belum ada SK baru maka SK lama masih berlaku. Coba dibayangkan SK lama th 2012 ditanda tangani Ketua Umum PP Pelti, kategori TDP Yunior itu ada Kategori J-1 sampai J-8 dimana J-8 itu untuk turnamen PERSAMI. Waktu kepengurusan lalu RemajaTenis maupun turnamen 3 hari yang sejenis ataupun yang baru pertama kali diselenggarakan dimasukkan dalam Kategori J-6
Tapi kali ini ada turnamen 3 hari lainnya yang kualitas pemainnya tidak jauh berbeda bahkan lebih rendah daripada RemajaTenis tapi diberikan prioritas sebagai anak emas ketua bidang sebagai Kategori J-6. Bahkan lebih lucu lagi ada SK TDP tanpa disebutkan kategorinya alias dikosongkan. Ini kerja apaan sih kok bisa terjadi seperti ini..Setelah saya cek turnamen sejenis ini yang baru baru ini dilaksanakan tanpa keberadaan Referee masih tetap diakui. Ini sebagai bentuk kebingungannya menghadapi masalah kategori. Ini saya maklum saja karena sepengetahuan saya yang bersangkutan tidak punya konsep selama ini dan belum berubah sampai sekarang. Mau dikemanakn turnamen tenis kita ini ya !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar