Jakarta, 31 Juli 2009. Punya teman tergemuk yang saya alami adalah rekan petugas ITF Referee asal Mesir tetapi berdomisii di Dubai (EAU) Namanya adalah Hany El Khafief yang saya kenal lebih dari 4 tahun lalu.
Saat itu berat badannya mencapai 170 kg, bisa dibayangkan betapa lucunya jika dia berjalan sehingga banyak menarik perhatian, karena dia ini orangnya sangat ramah kepada siapapun.
Tetapi waktu tanggal 26 Juli 2009, saya ke Hotel Sheraton Media Jakarta tempat dilaksanakan sign-in turnamen women's circuit di Jakarta , saya lihat banyak perubahan pada dirinya. Karena berat badannya sudah turun 63 kg. Bisa dibayangkan dalam 1 tahun bisa turun 63 kg. Hany El Khafief ditugaskan sebagai Referee turnamen ITF Women Circuit di Jakarta dan Solo.
Apa yang dilakukan selama ini dalam satu tahun bisa turun 63 kg. Ternyata dalam pengakuannya dia dioperasi dimana lambungnya itu diperkecil menjadi dua bagian dengan bagian atas dan bagian bawah dipisahkan dengan adanya lubang penghubung kedua bagian sangat kecil. Maksudnya, agar makanan yang masuk itu terbagi dua. Pertama masuk tertahan belum bisa turun langsung kebawah, sehingga jika kebanyakan makanan yang masuk maka akan terangkat keatas sehingga dia akan jadi mau muntah.
Begitulah yang terjadi dalam dirinya. Ternyata bukan hanya dia saja tetapi istrinya juga termasuk sama gemuknya minta dioperasi seperti dia agar turun berat badannya.
Sekarang kalau makan tidak telalu rewel, berbeda dengan waktu lampau. Dia bisa makan 2-3 piring makanan. Sekarang kalau makan nasi hanya seperempat piring dan tidak habis.
Sekarang ajak dia makan tidak rewel. Tetapi sewaktu makan malam bersamanya ada sedikit kekuatiran karena sewaktu dia duduk seperti tarik nafas kelihatan mau jatuh tetapi memang dia sedang istrahat dulu. Sebelumnya dia minta soup panas dulu, kemudia istrahat sebentar. Kemudian baru makan perlahan lahan.
Asal usulnya sampai dia minta dioperasi, menurutnya karena melihat temannya yang lebih gemuk ( diatas 200 kg) dioperasi sehingga dalam 2 tahun bisa turun menjadi dibawah 100 kg.
Memang kalau dipikir pikir dengan badan gemuk sulit sekali bergerak. Saya pernah bersama dia naik pesawat terbang dari Jakarta ke Bali. Duduk berdampingan dengannya cukup memakan tempat. Pembatas tempat duduk yaitu tempat tangan diturunkan sehingga pinggulnya bisa makan tempat saya juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar