Jakarta, 10 Juli 2009. Setelah selesai acara Pilpres yang masih ramapi disiarkan oleh media televisi sekitar quick count suara, saya menerima milis tetangga yang cukup enak dibaca.
Orang Eskimo menggunakan cara dan alat yang sangat sederhana untuk menyingkirkan serigala atau anjing-anjing liar yang mengganggu mereka, yaitu yang suka menyantap hasil buruan mereka. Setiap kali seorang pemburu merasa tangkapannya terancam oleh serigala atau anjing liar, maka ia akan melumuri sebilah belati tajam dengan darah dan membiarkan darah itu membeku. Lapisan darah itu akan dipertebal sehingga belati itu tidak lagi kelihatan sebagai sebuah benda yang membahayakan, tetapi menggiurkan. Kemudian ia akan meletakkan belati tersebut ditanah dengan posisi bagian yang tajam teracung keatas. Penciuman serigala atau anjing liar yang tajam akan terangsang tatkala mencium bau darah tersebut tanpa menyadari bahwa lidahnya sudah tersayat. Semakin lama ia semakin asyik menikmati darah segar, inilah yang pada akhirnya akan merenggut nyawanya karena ia akan mati kehabisan darah. Ia mati karena tak kuasa menahan diri dari hawa nafsunya yang besar. Ia mati karena ketamakannya.
Perilaku serigala itu merupakan gambaran yang tepat bagi anak manusia yang hidupnya menuruti hawa nafsu kedagingannya. Orang yang mengikuti keinginan dagingnya untuk terus meneguk minuman keras, mengkonsumsi narkotik, duduk ditempat perjudian hingga lupa makan dan minum, gonta-ganti wanita penghibur sehingga terkena AIDS, makan tanpa kontrol sehingga tekanan darah, kadar kolesterol atau asam urat meninggi, maniak belanja sampai terlilit hutang, suka bertengkar sehingga saling bunuh, clubbing sampai pagi tanpa memikirkan istirahat padahal keesokan harinya harus bekerja, dll., akan mengalami nasib yang sama dengan serigala atau anjing liar diatas. Keasyikan menikmati manisnya dosa membuat mata hatinya buta sehingga ia tidak menyadari bahwa jiwanya terancam bahaya.
Ada banyak masalah yang ditimbulkan oleh tidak adanya penguasaaan diri dan bahaya yang paling besar adalah kebinasaan oleh maut karena hidup didalam keinginan daging. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa orang yang suka menuruti keinginan dagingnya akan diperbudak oleh dosa. “… Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.” (Yoh 8:34). Dosa suka memperhamba dan membuat kita lepas kontrol sehingga kita tidak menyadari bahwa secara perlahan kita sedang digiring oleh Iblis menuju gerbang kebinasaan. Karena itu perhatikanlah keadaan kita, latihlah diri kita agar memiliki penguasaan diri yang tinggi. Kita akan menjadi seorang pemenang jika kita tekun melatih diri untuk tidak mengikuti keinginan-keinginan daging kita.
DOA: Tuhan, dengan kekuatan yang daripadaMu aku akan mengalahkan keinginan-keinginan dagingku yang hanya membuahkan dosa dan maut. Mampukan aku ya Tuhan Yesus. Amin.
KATA-KATA BIJAK: Jangan memberi kekuasaan terlalu besar pada keinginan daging. Itu akan menjadi jebakan yang mendatangkan maut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar