Jakarta, 7 Juli 2009. Panasnya kota Jakarta sering membuat insan tenis ikut terbawa suasana panas ini. Selama pelaksanaan PON Tenis 2009 yang cukup membuat kagumnya masyarakat tenis karena baru kali ini diselenggarakan PON Tenis dimana banyak petenis dari berbagai daerah sudah menunggu saatnya menikmati suasana PON.
Banyak kejadian cukup menarik selama pelaksanaan tersebut. Sehingga saya sendiripun mempunyai suatu cerita panjang akibat panasnya udara Jakarta di Senayan.
Disaat menunggu dimulainya PON pada hari Sabtu 4 Juli 2009, sedang asyiknya duduk bersama sama rekan Diko Moerdono dan Christian Budiman , tiba tiba masuklah seorang Mr. Gentlemen (Mr.G) atau ORSHIN, sebutan yang diberikan oleh Johannes, kedalam ruangan tanpa berikan salam karena sedang terbawa emosi. Saya sendiri juga kaget apalagi rekan yang lainnya termasuk karyawan sekalipun diruangan kantor.
" Ini ada blogger gila." begitulah yang bersangkutan menyampaikan sambil membawa copy isi blogger tersebut ( Tournament desk main Nyelonong). Kemudian terdengar pula kata kata blogger tersebut mau digampar. Rekan sayapun terbengong bengong mendengar suara suara keras tersebut. Sedangkan saya yang berhadapan hanya bisa tersenyum melihat ulahnya.
"Pak Chris, saya ini dibilang sok tahu. Saya ini S-2 dari Amerika." ujarnya dengan keras, sambil berikan copy blogger tersebut, tetapi saya sendiri mengalihkan muka kearah lain. Begitu pula terdengar kata kata kalau dia itu tidak cari makan dari tenis.
Entah apa lagi yang diucapkan karena saya tidak konsentrasi atas ulahnya, sehingga tidak sepenuhnya ingat satu persatu kata kata tersebut. Karyawan kantorpun terbengong bengong mendengar kata kata tersebut.
Akhirnya karena tidak ada yang menanggapi maka keluarlah Mr.G tersebut keluar tetapi masih sempat mengeluarkan semacam ancaman (entah kepada siapa karena saya tidak lihat wajahnya). "Jangan main main sama saya ya!"
Setelah itu satu persatu karyawan menemuai kami bertiga. "Saya tidak tahu , marah kepada siapa. Apa ke Pak Chris ya, karena nama Pak Chris yang disebut sebut."
Diko pun karena bingung sambil memegang copy tulisan belum sempat dibaca karena terpesona dengan kata kata tamu tersebut, memandang saya dan berkata." Lo ya ! Begitulah adegan menjelang akhir PON Tenis yang akan ditutup esok sore. Sedangkan saat itu di Senayan penuh dengan mobil mobil yang mau kampanye Capres No. 2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Akhirnya saya hanya bisa mengurut dada saja karena semua yang terlibat di PON Tenis tentunya sudah sangat letih baik pikiran maupun fisik. Saya sendiri tidur sampai larut malam tidak seperti biasanya. Kurang tidur badanpun lelah karena mengawasi dari pagi sampai malam karena turnamen veteran masih berlangsung. Dihari pertama ada pertandingan baru selesai pukul 24.00 dan hari keduapun sampai pukul 23.30.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar