Solo, 6 Maret 2009. Tiba lebih awal agar persiapan pelaksnaaan Davis Cup by BNP Paribas bisa lebih teratasi karena sejak semalam apa yang sudah disepakati untuk dikerjakan ternyata masih belum juga terealiser. Ternyata tiba pukul 07.30 masih belum ada anggota panitia lainnya , hanya tenaga kebersihan yang sudah muncul.
Janji semalam untuk siapkan kursi kursi diruangan kedua tim, referee maupun press room dan ruangan lainnya ternyata masih seperti yang kemarin saja. Apakah masih perlu marah marah lagi, tentunya merugikan diri sendiri. Lebih baik diam saja dan menyenangkan diri dengan bersenandung lagu Que Sera Sera, what ever wil be wilbe.
Semua yang udah diatur kemarin belum satupun yang terlihat dimeja Referee. Akhirnya datang juga salah satu Wakil Ketua Panitia Boeddy Suharto dan menceritakan permasalahannya maka mulai datng juga kursi kursi yang dibutuhkan. Tapi bukan berarti sudah selesai karena konsumsi seperti buah buahan dan minuman yang harus diletakan dalam box pemain belu muncul begitu juga es batu yang dibutuhkan pemain. Refereepun bgitu muncul langsung ngomel terus tanya semua kebutuhan yang belum tersedia. Sebenarnya sudah ada tetapi tidak ada yang tahu letaknya.
Sebelum acara pembukaan resmi diadakan pula tari tarian khas Jawa didalam lapangan tepat pukul 08.30 dimulainya. Referee sendiri sudah katakan jika es batu tidak ada dan seluruh minuman belum masuk maka upacara belum bisa jalan. Akibatnya semua kalang kabut mengerjakan apa yang harus dikerjakan. Dan setelah semua sudah tersedia maka acarapun segera dilaksanakan.
Salah satu permintaan Referee adalah minta ada penjaga (Satpol PP) dibelakang tempat tim Kuwait dan Indonesia. Ternyata waktu satu Satpol PP masuk lapangan tepat dibelakang tim Indonesia sempat dimarahin karena HT atau telpon genggamnya berbunyi. Karena merasa diusir makan Satpol PP itupun keluar lapangan. Saya berusaha meminta agar kembali kedalam lapangan, sangat sulit karena sudah merasa tersinggung. Tapi akhirnya datang juga kedalam lapangan setelah sampaikan permasalahan ke Boeddy Suharto .
Setelah pertandingan seluruhnya selesai Indonesia dan Kuwait berbagi angka 1-1 ada kejadian sewaktu mau pulang, Christopher Rungkat hilang sepatunya yang dilepas didalam lapangan, begitu juga HT yang dibawa dari Jakarta hilang satu yang dipegang oleh Direktur Turnamen Totok Gani.
Kali ini pertandingan cepat selesai pukul 13.45 dimana 2 pertandingan selesai hanya 3set saja dari 5 set.
Cepat selesai berarti bisa lebih cepat istrahat, tetapi ternyata malam ini ada undangan dinner di restoran Diamond Solo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar