Solo, 2 Maret 2009. Bangun pagi cukup segar setelah semalam makan malam di resto khas Bali, Lalaah di jalan Adi Sucipto Pesan kerang dengan ikan goreng plus kangkung, cukup lesat sehingga perutpun cukup kenyang juga. Pelayanan diiringi musik dengan penyanyi grup membuat suasana cukup menyenangkan. Kembali kemobil masih diantar pula oleh pelayannya.
Udara kota solo cukup bersahabat karena minggu lalu cukup keras turunnya hujan. Ke lapangan manahan untuk melihat persiapan panitia, ternyata kesulitan berkomunikasi dengan panpel yang mayoritas adalah pegawai Pemkota Surakarta. Dalam pembicaraan sebelumnya dengan telpo semua keinginan bisa dipenuhi, tetapi ternyata setelah di Solo masih mentah. Pusing juga dibuat mereka, tetapi saya harus sabar juga walaupu ingin kerja lebih cepat tetap tidak bisa diatasinya.
Diajak makanpun masih belum bisa karena pikirna masih tetap dipekerjaan yang belum selesai. tepay pukul 13.30, akhirnya tidak bisa menolak tawaran Totok Gani selaku Direktur Turnamen untuk segera makan siang.
Karena sudah tiak bisa menahan lapar, Totok membawa mobil mundur dihalaman Manahan lupa kalau ada pohon beringin. "Brak" aduh kena deh. betul juga yang korban kaca belakang mobil Honda CRV 2003 jadi korban. Mau dikata apa lagi, kena sial juga.
Cari makan siang dapatlah makan gudeg saja dan setelah itu kembali kelapangan manahan, ternyata sudah pulang semua. Kembalilah ke hotel untuk menunggu pukul 16.30 mau jemput Refere asal Srilangka Asita.
Solo, 2 Maret 2009. Bangun pagi cukup segar setelah semalam makan malam di resto khas Bali, Lalaah di jalan Adi Sucipto Pesan kerang dengan ikan goreng plus kangkung, cukup lesat sehingga perutpun cukup kenyang juga. Pelayanan diiringi musik dengan penyanyi grup membuat suasana cukup menyenangkan. Kembali kemobil masih diantar pula oleh pelayannya.
Udara kota solo cukup bersahabat karena minggu lalu cukup keras turunnya hujan. Ke lapangan manahan untuk melihat persiapan panitia, ternyata kesulitan berkomunikasi dengan panpel yang mayoritas adalah pegawai Pemkota Surakarta. Dalam pembicaraan sebelumnya dengan telpo semua keinginan bisa dipenuhi, tetapi ternyata setelah di Solo masih mentah. Pusing juga dibuat mereka, tetapi saya harus sabar juga walaupu ingin kerja lebih cepat tetap tidak bisa diatasinya.
Diajak makanpun masih belum bisa karena pikirna masih tetap dipekerjaan yang belum selesai. tepay pukul 13.30, akhirnya tidak bisa menolak tawaran Totok Gani selaku Direktur Turnamen untuk segera makan siang.
Karena sudah tiak bisa menahan lapar, Totok membawa mobil mundur dihalaman Manahan lupa kalau ada pohon beringin. "Brak" aduh kena deh. betul juga yang korban kaca belakang mobil Honda CRV 2003 jadi korban. Mau dikata apa lagi, kena sial juga.
Cari makan siang dapatlah makan gudeg saja dan setelah itu kembali kelapangan manahan, ternyata sudah pulang semua. Kembalilah ke hotel untuk menunggu pukul 16.30 mau jemput Refere asal Srilangka Asita.
Menjemput Asita yag datang dengan Garuda Indonesia yang tepat waktunya tiba, di Bandara Adi Soemarmo yang baru dan akan diresmikan oleh Presiden SBY tanggal 7 Maret 2009. Masuk ke Hotel NOVOTEL ternyata namanya belum ada. Waduh, panpel lup daftarkan namanya, padahal sudah lama dikirimkan namanya dan jadwal kedatangannya. "Yang harus diselamatkan adalah kamar untuk dia, itu nomer satu." saya katakan kepada Totok Gani. Semua hotel di Solo penuh sekali dan sulit dapat kamar lagi karena ada persiapan Presiden SBY mau ke Solo. Tapi akhirnya dapat juga kamar untuknya. Lega juga akhirnya.
Karena waktu sudah menunjukkan jama makan malam, maka langsung cari resto Bebek Goreng H.Slamet di jalan Bhayangkara. Yang parkir mobil cukup banyak sekali, tai untung dapat meja. Tempatnya sangat sederhana, dana peminatnya cukup banyak. Kelihatan ada rahasianya sampai cukup ramai sekali. Makan bebek goreng seperti makan keripik karena cukup garing dengan sambelnya cukup enak tenan. Maknyus !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar