5 Agustus 2008. Kekuasaan wasit sangatlah bear di suatu turnamen tenis. Hal ini terlihat disaat wasit membuat kesalahan call , walaupun dilihat juga oleh Referee, keputusan wasit tidak bisa atau mau diubah oleh Referee.
Hari ini di turnamen Mitra Kencana Women's Circuit 2008 yang berlangsung di Pusat Tenis Kemayoran, saat pertandingan ganda putri antara Renee RBinnie/He Chun Yen (AUS/CHN) melawan Shivika Burman/Tomoko Taira (IND/JPN). Saat set ketiga tie break ada pukulan dari Burman keluar disis samping jauh dari Referee tetapi oleh wasit dinayatakan masuk. Dilanjutkan saat setelah itu pula bola smash dari He Chun Yan didepan mata wasit, dinyatakan keluar padahal bola tersebut masuk. Saat iut August Ferry Raturandang sedang menyaksikan bersama ITF Referee Sheetal Iyer.
"Gimana Herta." gumam Sheetal Iyer. Saat itu juga He Chun Yan sampai berteriak kearah Referee minta dukungan atas keputusan yang salah. Referee hanya katakan masalah itu tanyakan kepada wasit. Padahal jelas jelas referee melihat jelas kesalahan wasit.
Keputusannya langsung diminta oleh Referee agar 3 wasit garis ditempatkan masuk lapangan. " Hanya ini yang bisa saya lakukan." ujar Referee. Akhirnya pasangan Binnie/He Chun Yan kalah dalam perebutan super tie break.
Setelah pertandingan selesai August Ferry Raturandang sampaikan kepada wasit Herta, memuji dan katakan kalau wasit harus tegas walaupun salah sehingga pemain tidak bisa buat apa2.
"Saya juga kok katakan out, padahal masuk." ujar Herta kepada August Ferry Raturandang. Sebenarnya bisa saja wasit kalau sadar buat kesalahan langsung over rule keputusannya sendiri.
Inilah tenis, kuasa wasit tak terbendung !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar