28 Agustus 2008. Kejadian berdarah terjadi di turnamen tenis Rizal Mallarangeng hari ini di lapangan hotel Sulthan Jakarta, pertandingan antara kedua mantan petenis nasional, yaitu Hendri Susilo Pramono dan Andrian Raturandang. Kejadiannya cukup langka terjadi di suatu turnamen tenis. Bukannya jatuh dilapangan keras , yang biasanya yang berdarah adalah kaki. Ini yang berdarah atau istilah sadisnya, kepala Andrian sampai bocor. Kok bisa begitu kejadiannya.
Disaat kedudukan set pertama 3-1 untuk Andrian, disaat mengejar bola yang jatuh didepan kursi wasit, Andrian kejar bola dan menabrak kursi wasit dimana papan pengalas yang biasanya digunakan wasit untuk menulis kena kepala Andrian dan bocorlah pelipisnya. Papan tersebut oleh wasit tidak ditempatkan sebagaimana biasa untuk menulis tetapi diangkat dan mengarah keluar samping kiri wasit. Akibatnya kepala Andrian kena papan tersebut.
Tetapi perjuangan Andrian tidak sia sia, karena bola pengembalian Andrian membuat angka bertambah untuknya. Pertandingan ini dimenangkan oleh Andrian dalam 2 set, 62 62. Memang harus diakui kalau soal semangat tanding Andrian Raturandang selaku pemegang medali emas ganda campuran Pekan Olahraga Nasional XVII 2008 masih tinggi hanya kelemahannya adalah stamina.
Kemudian August Ferry Raturandang bertemu dengan Rendi Reo Rampen yang sudah jadi pelatih. "Siapa yang salah Om " tanyanya.
Secara bergurau August Ferry Raturandang katakan biasanya di Indonesia kalau bertubrukan mobil dijalan jalan, siapa yang salah, yang ditubruk atau yang menubruk.
" Kalau gitu Andrian yang salah !", ujar Rendi, dan August Ferry Raturandang tertawa sambil pergi membuat Rendi bingung lihat AFR tidak bela keponakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar