Jakarta, 18 Maret 2010. Hari ini saya terima telpon dari salah satu orangtua petenis yunior diluar Jakarta. Awalnya saya diberitahu kalau ada telpon dari Alif. Berulang ulang saya sampaikan kepada Agus Widagdo yang terima telpon tersebut, siapa gerangan Alif tersebut. Karena sepengetahuan saya, nama Alif yang saya kenal adalah Achmad Maulana yang dipangil dengan nama Alif dari Banjarmasin. Sehingga saya akhirnya menerima saja telpon tersebut.
Ternyata datangnya daro ayahnya petenis dari Kudus, saya kurang kenal suaranya tetapi mengakunya ayah dari salah satu petenis yunior asal Kudus. " Bapak tulis surat ke Kudus ? " ujarnya dimana saya sendiri belum mengerti maksudnya,tetapi saya langsung ingat kalau yang dimaksud adalah Alif salah satu nama petenis putri asal Kudus yang sempat dicurigai umurnya. Sayapun mengaku kalau saya menulis surat ke Kudus. Tetapi belum tahu apakah ke Kantor Catatan Sipil atau Pelti Kudus yang dimaksudnya.
Sayapun diberitahu kalau Alif itu lahir tahun 1997, sesuai akte kelahirannya. Langsung saya minta agar tunjukkan akte kelahiran aslinya. Diapun katakan kalau yang asli tidak ada tetapi copynya saja. Sayapun bingung kenapa tidak ada, dan dikatakan dibawa anaknya sendiri ke Sumatra Barat. Ya begitulah, dan ketika dia minta agar anaknya jangan sampai kena hukuman, sayapun sedikit terkejut. Sayapun katakan agar orangtua jujur saja, apakah putranya itu tidak catut umur. Tetapi sayapun keburu naik darah dan sampaikan petenis yang catut umur itu bisa kena skors tidak boleh bertanding. "Kasihan anaknya." ujarnya, langsung saya tanggapi kalau kita kasihan anaknya dengan mengabaikan petenis lainnya yang telah jadi korban anaknya, maka siap siap saja orangtuanya masuk penjara. Saya juga katakan kalau soal catut umur untuk saya tidak bisa ditoleransikan, itu fatal.
Dan sayapun minta agar copy akte kelahiran anaknya segera di fax ke PP Pelti dan juga buku rapor SD dan SMP anaknya. tetapi saya sedikit ragu juga, kalau benar orangtuanya berani kirimkan data yang saya minta.
Sore iotu juga saya SMS kepelatihnya yang baru di Sumatra Barat tentang permintaan copy akte kelahiran yang saya minta belum dikirimkan juga sesuai dengan permintaan saya sebelum. Padahal pelatih sudah menjanjikan akan dikirim. Nyatanya, tidak dikirim jua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar