Jakarta, 18 April 2009. Besok pagi tanggal 19 April 2009 dimulai pelaksanaan turnamen tenis nasional Maesa Paskah 2009. Perjalanan Maesa Paskah sudah diawali dari tahun 1924 dimana para orangtua dulu asal dari Sulawesi Utara berkumpul datang dari Surabaya, Jakarta dan Bandung bertepatan dengan merayakan Paskah dilapangan tenis. Perjalanan turnamen tenis Maesa Paskah setiap dilaksanakan selama ini tetapi terhenti jika ada perang ( Perang Dunia) kemudian juga jika ada Pemilu biasanya ikut terhenti. Tahun 2009 juga ada pemilu sehingga ada kecendrungan tenis Maesa Paskah yang merupakan laga para Kawanua berkumpul di lapangan tenis untuk unjuk permainan tenis. Turnamen khusus Kawanua dan juga diselingi pula dengan turnamen nasional khsusunya yunior yang sudah masuk dalam kalender Turnamen diakui Pelti.
Setelah melihat ada gejala gejala turnamen yunior ini juga akan ditunda, August Ferry Raturandang memberanikan diri mengajukan kepada PB POR MAESA dan juga OICO Tenis Maesa untuk menjadi pelaksana Turnamen Nasional Yunior Maesa Paskah. Usulan ini diterima oleh rekan rekan di Maesa yang sedang sibuk menghadapi Pemilu legislatip.
Pelaksanaan kali ini tanpa diembel embeli panitia pelaksana yang se-abrek abrek yang sudah menjadi kebiasaan dimana mana jika dibentuk kepanitiaan maka personalianya cukup banyak. Cukup 2-3 orang pelaksana termasuk referee yang ditunjuk oleh PP Pelti.
Harus disadari jika turnamen tenis tanpa spanduk spanduk menyebabkan ada kesan seperti latihan saja dimata petenis. Oleh karena itu segera dipesanlah berbagai macam spanduk sehingga lapanganpun tidak kelihatan kosong. Mudah mudahan semua ini bisa menambah semarak turnamen tenis. Ini berarti penambahan dana yang harus dikeluarkan khusus pembuatan spanduk dll. Hampir lupa yaitu beum pesan bola untuk pertandingan. Hari ini juga setelah kontak pertilpon, langsung ke Crown Sport di Pasar Baru ambil sendiri bola DUNLOP Championship yang akan digunakan.
Memang tercatat 100 peserta berasal dari Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Pontianak, Kaltim, Banjarmasin, Manado, Bali, Pati,Cirebon, Indramayu,Bandung, Bogor, Depok, Karawang, Purwakarta, Bekasi, Tangerang dan Jakarta. Melihat saat ini makin banyak turnamen tenis di Indonesia khususnya pulau Jawa disaat bukan liburan sekolah , sehingga tidak perlu lagi jumlah pesertanya berlebihan sekali. Hal ini semalam sudah disampaikan kepada Ketua Umum PB POR MAESA Ltejen(Purn) EE Mangindaan maupun Ketua Bidang Pertandingan PB POR Maesa Nico Sompotan maupun Ketua OICO Tenis maea Freddy Hakim dilapanga tenis Gold's Gym Elite Rasuna.
Kepada rekan rekan Maesa diminta kehadirannya besok di Pusat tenis Kemayoran setelah selesai keluar Gereja. Ketua Umum PB POR Maesa bersedia datang besok setelah selesai jadwal di Gereja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar