Jakarta, 20 April 2009. Munculnya kasus UFO Open di Surabaya menunjukkan banyak petinggi Pelti didaerah belum mengenal ketentuan yang dibuat oleh PP Pelti didalam Ketentuan Turnamen Diakui Pelti. Selama ini dalam pengamatan August Ferry Raturandang banyaknya pelaku pelaku baru di pertenisan baik didalam kepengurusan Pelti maupun klub tenis sendiri.
Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti Johannes Susanto sampai hari ini pula masih menerima telpon dari rekan rekan Pelti di Jawa Timur yang ingin tahu sepak terjang August Ferry Raturandang dalam kapasitasnya baik perorangan maupun institusi Pelti terutama dalam menghasilkan Turnamen Nasional baru khsusu Yunior yaitu UFO Open 2009 di Surabaya. Pemeritaan yang negatip diangkat oleh media massa di Surabaya dengan sumber berita berasal dari petinggi Pelti Jawa Timur menunjukkan ketidak tahuan terhadap ketentuan PP Pelti didalam Turnamen Diakui Pelti.
Yang muncul sebagai masalah adalah ketidak tahuan akan diijinkannya sebagai penyelenggara turnamen tenis itu pihak luar Pelti sendiri, yang selama ini dikatakan harus oleh Pelti sendiri. Lupa kalau selama ini pelaksanaan turnamen nasional di Indonesia seperti beberapa tahun silam ada turnamen Hemaviton diselenggarakan oleh Yayuk Basuki cs, Maesa Paskah diselenggarakan oleh Klub Maesa sendiri, Garuda Indonesia Super Tennis, Wismilak International, Sportama dll.
Turnamen ini termasuk turnamen nasional dan internasional bisa diselenggarakan oleh pihak luar Pelti. Apakah aturan ini tidak berlaku di Surabaya, itu yang belum diketahui. Tetapi ketentuan yang dibuat PP Pelti tentunya berlaku diseluruh Indonesia.
Ada turnamen yang bekerjasama dalam pelaksanaannya , berarti bisa saja bentuk kepanitiaannya duduk kedua belah pihak didalamnya seperti Oneject International di Bandung. Tetapi ada juga bentuk kepanitiaannya tersendiri dilakukan oleh bukan Pelti, sehingga Pelti cukup memberikan rekomendasi dan pengakuan. Ini hanya terlibat soal administrasinya.
Jikalau kepanitiaannya baru untuk pertama kali, sebaiknya Pelti memberikan pedoman pelaksanaannya. Hal ini sudah dilakukan oleh Bidang Pertandingan PP Pelti saat ini sehingga penyimpangan dari aturan aturannya bisa dihindari.
Johannes Susanto sendiri katakan, seharusnya Pelti berterima kasih sekali ada pihak pihak luar mau membantu salah satu program Pelti dimana Pelti tidak akan keluar sepeserpun dana. " Lebih enak tidak duduk dalam kepanitiaan, kita ini bukan pengangguran. Kecuali pengangguran banyak acara. Ha ha ha. " ujarnya.
Memang ada yang tersinggung atas sepak terjang August Ferry Raturandang didalam menggoalkan turnamen baru UFO Open. tetapi lupa kalau apa yang dilakukan August Ferry Raturandang justru menguntungkan pertenisan didaerah dan nasional. Makin banyak turnamen maka makin baik pertenisan didaerah tersebut. Bisa dibayangkan ada komitmen dengan pihak UFO Electronic di tahun 2009 akan diselenggarakan 6-7 turnamen nasional yunior. Bisakah dibayangkan ! Sekali dayung 2-3 pulau terlampaui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar