Jakarta, 3 April 2009. Terima telpon dari kolega di Tulungagung yang juga teman kuliah di Unair Sirabaya, dr. Bambang Supeno membuat sedikit terkejut karena Panitia Turnamen Tulungagung Open ada masalah. Ini akibat dari keponakan sendiri Andrian Raturandang yang berhasil masuk semifinal tunggal maupun ganda. Kok bisa jadi masalah. Karena Andrian Raturandang ditunjuk menjadi pelatih Sentra Pembinaan Prestasi Daerah di Pekanbaru yang akan diresmikan hari Minggu 5 April 2009 di Pekanbaru oleh Ketua Umum PP Pelti. " Pak Ferry, minta konfirmasi apakah Andrian itu sudah harus berada di Pekanbaru hari Sabtu besok?" ujarnya.
Sewaktu rapat PP Pelti hari Selasa, memang direncanakan pelatih yang ditunjuk ke Pekanbaru sudah harus berada di Pekanbaru hari Sabtu untuk menyelesaikan persiapan pembukaan hari Minggu.Dalam rapat itu tidak disebutkan Andrian Raturandang yang ke Pekanbaru. Sebelumnya sudah ditentukan nominasi 10 nama nama pelatih yang akan ke Pekanbaru diajukan ke Ketua Umum PP Pelti. Dan dipilihnya adalah pelatih dari Yogya yaitu Ngatman (pelatih ITF Level-2) dengan asisten Andrian Raturandang (pelatih ITF Level-1). Ngatman saat ini sedang bertugas di pelatihan ITF Level-1 di Balikpapan, dan sudah menyatakan kesediaannya kepada Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Daerah Tintus Arianto Wibowo. Hanya ada kemungkinan Ngatman belum tahu atau lupa kalau waktunya adalah 5 April 2009, dimana tanggal 6 April 2009 ada tugas menghadap Dekan FIK Universitas Yogyakarta. Kesimpulannya Ngatman berhalangan, begitu juga Tutor yang ada lainnya berhalangan sehingga akhirnya Andrian diminta.
Jalan satu satunya adalah Andrian harus mengalah, tetapi tindakan ini kurang mendidik kepada atlet tenis apalagi diberi contoh oleh mantan petenis nomer satu yang sudah beralih profesi menjadi pelatih. Ini bertentangan sekali dengan nurani saya sendiri yang tidak nenyetujui hal hal seperti ini, harus mengalah atau kalah tanpa bertarung dengan benar.
Nah semua bingung dan dr. Bambang Supeno juga minta bantuan saya mengatasi hal ini, tetapi sayapun katakan sebaiknya hubungi saja Sekjen maupun Ketua Umum PP Pelti.
Akhirnya saya terima telpon dari Soebronto Laras Sekjen PP pelti yang mengatakan agar Andrian bertanding terus dan setelah selesai baru ke Pekanbaru. Tapi sudah harus ada pelatih pengganti sebelum Andrian datang ke Pekanbaru. Kontak Alfred Raturandang yang sedang melatih di Bandung untuk mengatasi permasalahan ini.
Akhirnya dengan sedikit memaksa agar Alfred segera berangkat ke Pekanbaru Sabtu pagi 4 April 2009.
Akhirnya telpon ke Tulungagung minta agar Andrian tetap bertanding sampai selesai, oleh dr. Bambang Supeno ketika menerima pemberitahuan ini penonton semua bersorak karena ingin melihat finalnya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar