Jakarta, 3 April 2009. Hari ini terima milis dari tetangga suatu kisah diambil dari kisah di China, perlu juga dibaca bagi yang belum menerima email seperti ini.
Monday, December 15, 2008
Seorang Guru Berhati Mulia di China!!!
Sekali melacur, bisa membantu satu anak yang tidak bisa sekolah. Sekali menjadi wanita simpanan, bisa membangun sebuah sekolah yang telah hilang harapan...
Jangan tertawa!!! Karena Anda tidak akan tertawa setelah membaca artikel dibawah ini....
Xia telah meninggal dunia, dia seorang wanita pekerja malam yang menjual dirinya demi semata- mata kepuasan napsu dari tiap lelaki.... akan tetapi untuk lebih tepat nya dia juga pernah menjadi seorang guru... Dia bukan seorang guru yang besar ataupun hebat di China... Dia mengunakan tubuhnya untuk membersihkan kesedihan dan kepedihan dari setiap impian tiap anak-anak yang tidak bisa bersekolah.
Kematian seorang pelacur telah membuat setiap anak anak menangis dan mendatangi kematian seorang pelacur, bahkan sebuah sekolah telah munurunkan bendera national setengah tiang untuk memberi belasungkawa atas kepergian sang pelacur tersebut.
Dalam acara belasungkawa dari seorang guru yang manis dan cakep yang berusia 21 tahun, di depan para murid murid dan anak anak, sang kepala sekolah membacakan dengan keras keras Diarinya Xia dengan sedih dan tangis. Dalam diarinya, Xia menuliskan "Sekali melacur, bisa membantu satu anak yang tidak bisa sekolah. Sekali menjadi wanita simpanan, bisa membangun sebuah sekolah yang telah hilang harapan...”
Xia tinggal di desa kecil di propinsi Gan Shu.... Setiap gadis di desa ini, walaupun si gadis cakep atau tidak... mereka selalu ke kota selatan untuk mencari uang... Setiap musim semi, mereka akan kembali dengan uang banyak dan baju baju yang bagus... akan tetapi Xia tidak pernah mengikuti arus kehidupan seperti itu setelah Xia lulus dari bangku SMA... Setiap penduduk di desa tersebut tidak mengerti kenapa seorang gadis secantik Xia yang mempunya paras tubuh yang indah dan rupa yang menawan tidak melakukan seperti gadis gadis lain nya... Karena Xia menolak akan hal ini, ayah nya Xia selalu menghukum dia.
Suatu hari Xia mendengar bahwa sebuah sekolah di desa membutuhkan jasa seorang guru... Xia langsung dengan sukarela menjadi seorang guru dengan tanpa imbalan.. Karna Xia seorang murid yang pandai di sekolahnya dulu, jadi dia dengan mudah berhasil lulus dari setiap ujian dan persyaratan untuk menjadi seorang guru di sekolah tersebut. Pas hari pertama Xia masuk ke sekolah menjadi seorang guru, setiap murid kaget dan terpukau akan kecantikan guru baru mereka... Sejak saat itu... Kelas selalu menjadi penuh dengan canda tawa setiap murid... Kelas mereka lebih layak untuk di sebut sebagai tempat penampungan daripada bangku bangku sekolah yang normal... tembok yang di buat dari kayu dan atap yang di tutupi dengan pohon...
Sebuah meja besar digunakan sebagai meja dan sebuah batu besar yang mahal di gunakan sebagai papan tulis mereka. Dalam kondisi kelas yang sekarat ini, Xia mengajarkan beribu ribu kata kata chinese dan pengetahuan laennya kepada murid murid nya...
Suatu hari badai besar menghancurkan kelas mereka... semua murid tidak bisa melanjutkan pendidikannya... Lalu kepala sekolah datang ke kota untuk merundingkan hal tersebut dengan walikota yang mengurus budget bagian pendidikan agak memberikan sumbangan uang utk membetulkan sekolah mereka... akan kepala sekolah kembali dengan tangan kosong...
Kepala sekolah mengatakan kepada Xia bahwa walikota akan memberikan uang kalo hanya Xia yang datang kepada dia dan meminta uang kepadanya secara personal... Xia yang tidak pernah keluar dari desa dan meninggal rumahnya dan tidak pernah bertemu dengan walikota sebelumnya, telah memutuskan untuk berangkat dari rumah untuk mengunjungi sang walikota... Sebelumnya Xia kwatir kalo kunjungan dia akan mengacaukan suasana... akan tetapi dia tetep memutuskan pergi demi murid murid nya... Xia berjalan lebih dari 10 kilo untuk ke kantor sang walikota... setelah sampai, Xia duduk di depan kantor yang bagus di ruangan sang walikota. Setibanya di kantor, sang walikota menyambut kedatangan Xia dengan sepasang mata pemburu yang haus akan Xia dan mununjukan tangannya ke sebuah ruangan dan mengatakan "Uang kamu ada di kamar tersebut... kalau kamu mau, kamu ikuti aku..." Xia melihat sebuah ruangan dengan ranjang yang besar, ranjang tersebutlah yang telah merenggut keperawanan Xia... Sang walikota telah memperkosa Xia... Darah segar dari keperawannannya telah meninggalkan bekas dan jejak di sprei... darah merah tersebut menjadi lebih merah daripada warna bendera national China...
Xia tidak menangis sedikit pun... yang ada di pikirannya adalah berpuluh puluh mata murid muridnya yang akan kecewa kalo tidak ada kelas buat mereka belajar.... Setelah itu Xia bergegas balik ke rumah yang gelap dan tidak memberi tahu kepada seorang pun tentang kejadian tersebut...
Hari berikutnya, para penduduk membeli kayu dan membetulkan kondisi kelas.... Akan tetapi kala ada hujan yang deras, kelas tersebut tetap tidak bisa di gunakan... Xia mengatakan kepada murid muridnya bahwa walikota akan membangun sebuah sekolah yang bagus buat mereka ... Dalam kurang lebih 6 bulan, kepala sekolah mengunjungi walikota 10x akan tetapi tetap tidak diberikan dana yang dijanjikan kepada mereka... Hanya walikota lah yang tau apa yang telah terjadi pada Xia akan tetapi tidak bisa berbuat banyak tentang itu.... Pada saat semester baru berganti, banyak murid yang tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena biaya dan mereka harus membantu orang tuanya untuk bekerja... Jumlah muridnya berkurang dan bekurang... Xia sangat sedih akan kondisi seperti itu...
Ketika Xia mengetahui bahwa harapan murid muridnya telah hilang bagaikan asap... Dia lalu kembali ke kamarnya. Xia membuka bajunya, dan melihat tubuh telanjangnya di depan cermin. Xia bersumpah akan memakai tubuhnya yang indah untuk mewujudkan impian dari murid muridnya untuk bisa kembali sekolah... Xia tau semua gadis dari desa bekerja sebagai pelacur di kota untuk mencari uang dan itu cara yang gampang untuk dia untuk mendapatkan uang... Dia membersihkan dirinya dan mengucapakan selamat tingal kepada kepala sekolah, ayah dan sekolah... Dia mengikat rambut nya dengan kuncir dua dan berjalan menuju kota... Ketika dia berangkat ke kota, ayahnya tersenyum bangga akan tetapi kepala sekolah menangis sedih akan pilihan yang Xia lakukan....
Di dalam glamor kehidupan kota, Xia tidak senang sama sekali dia menderita, dalam benak pikirannya, hanya ada sebuah kelas yang hancur dan keprihatian dan kesedihan dan kekecewaan expressi dari murid muridnya.... Xia masuk ke buat salaon, berbaring di ranjang yang kotor dan menderita kerja kotor yang kedua di dunia percabulan... Malam itu... di dalam diary nya... Xia menulis... "Sang walikota tidak bisa di bandingakan dengan tamu pertama nya.... lebih parah dan lebih kejam... akan tetapi paling tidak tamu nya telah membayar dan memberi uang..."
Xia mengirimkan semua uang penghasilannya kepada kepala sekolah dengan mengirit irit biaya untuk hidup nya dengan harapan bisa mengirim lebih banyak lagi ke kepala sekolah. Sang kepala sekolah menerima uang tersebut dan mengikuti untuk menggunakan uang utk membangun sekolah... Ketika setiap orang yang menanyakan sumber uang tersebut, sang kepala sekolah hanya menjawab bahwa di dapat dari donasi dari organisasi social. Akan tetapi seiring waktu, penduduk mengetahui bahwa sumber dana dari seorang mantan guru yang bernama Xia. Banyak reporters yang ingin meliputi berita ini akan tetapi di tolak oleh Xia dengan alasan bahwa dia hanya seorang pelacur biasa.
Dengan uang tersebut, sekolah telah berubah drastis...
Bulan pertama, ada papan tulis baru...
Bulan ke dua, ada bangku kayu dan bangku...
Bulan ke tiga, setiap murid mempunyai buku masing masing...
Bulan ke empat, setiap murid mempunya dasi masing masing..
Bulan ke lima, tidak ada seorang murid pun yang datang ke sekolah tanpa alas kaki...
Bulan ke enam, Xia kembali mengunjungi sekolah... Xia disambut dengan gembira dan para murid menyapa..."Guru, kamu telah kembali.... guru, kamu cantik sekali..."
Melihat kegembiraan dari para murid muridnya, Xia tidak berkuasa untuk menangis... Tidak peduli berapa banyak air mata yang di teteskan nya dan berapa banyak derita, keluh kesan dan kisah sedih yang dia lalui dalam 6 bulan, Xia merasakan semua kisah sedih dan penderitannya itu sangat seimbang dan pantas untuk harga yang dia bayar untuk melihat apa yang Xia lihat saat itu...
Setelah beberapa hari di rumah, Xia kembali ke kota....
Pada bulan ke tujuh, sekolah telah mempunyai lapangan bermain yang baru...
Pada bulan ke delapan, sekolah membangun lapangan basket...
pada bulan ke sembilan, setiap murid mempunya pensil yang baru....
Pada bulan ke 10, sekolah mempunya bendera nasional sendiri... setiap murid bisa menaikan bendera setiap hari nya...
Pada bulan ke 11, ada seorang pengusaha real estate yang telah menolak utk memakai kondom sehingga Xia hamil. Setelah di aborsi... Xia menjadi simpanan sang pengusaha real estate... Setelah 6 bulan jadi simpanan, sang pengusaha mencampakan dia.... karena kebangkrutan atas usahanya di Shenzhen dan dia tidak membayar sedikit pun kepada Xia...
Xia merasa lelah akan kehidupan yang dia jalani, dia berpikir untuk balik ke desa dan tinggal bersama sama murid muridnya... akan tetapi ada satu impian yang belon tercapai buat Xia.. Xia ingin membuat satu ruang kelas yang bagus dengan 2 komputer yang bisa di gunakan buat murid muridnya...
Lalu Xia berbalik ke sang pengusaha real esate, tapi di tolak untuk di bayar... akan tetapi sang developer akan membantu Xia dengan mengenalkan Xia kepada seorang businessman dari luar dengan membayar harga yang besar... Sang pengusaha luar asing bersedia membayar 3000 rmb buat satu malam.... Dengan pikiran yang lelah yang telah dia lalui bbrp tahun lalu, Xia dengan lelah menuju hotel sang pengusaha asing... Dia bersumpah bahwa itu adalah pekerjaan kotor yang terakhir bagi dia dan setelah itu dia akan kembali ke desa dan bersama sama murid muridnya di sekolah...
Akan tetapi... nasib berkata lain... sungguh tragis telah terjadi.... malam itu dimana Xia bersumpah untuk terakhir kali nya... Xia diperkosa dan di siksa hingga terbunuh oleh 3 pengusaha asing tersebut.... Xia baru saja bertambah umurnya menjadi umur 21 tahun... Xia saat itu juga meninggal tanpa mencapai keinginan yang terakhir.... yaitu untuk membangun satu kelas bagus dengan 2 komputer yang bisa digunakan oleh murid muridnya...
Seorang pelacur telah meninggal dunia... keheningan yang di penuhi air mata... Saat itu langit kota ShenZen masih berwarna biru seperti lautan.... Sang walikota masih duduk dengan gembira di kantornya... Banyak mobil mewah bertaburan di jalan-jalan... Banyak orang membincangkan tentang dunia investasi... investasi property... harga mobil... film... lagu... dan cerita cinta...
Akan tetapi, pada saat itu juga, para murid murid, guru-guru dan beberapa ratus penduduk menghadiri acara pemakaman Xia di desa kecil bernama "GanShu".... Pada saat itu, semua hanya bisa melihat foto hitam putih dari Xia... dalam foto itu... Xia mengikat rambutnya 2 dengan senyuman bahagia... Kepala sekolah membuka diary Xia dan membacakanya di depan para murid-muridnya... dan Xia menulis "Sekali melacur, bisa membantu satu anak yang tidak bisa sekolah. Sekali menjadi wanita simpanan, bisa membangun sebuah sekolah yang telah hilang harapan...”
Bendera setengah tiang dinaikkan... mungkin, ini hanya bendera setengah tiang yang di naekan karena seorang PSK yang sangat berhati mulia dalam sejarah negara China...
Setelah membaca ini, aku menangis selama 2 jam... Aku bersumpah tidak akan menganggap remeh kepada PSK lagi, karena di dalamnya, terdapat Xia salah satunya.
Demikianlah artikel dari milis tetangga yang saya terima untuk bisa diketahui semua pihak. Begitu kerasnya kehidupan didunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar