Minggu, 26 April 2009

Kepulauan Riau Butuh Turnamen

Jakarta,26 April 2009. Menikmati hari libur sampai sore bisa dilaksanakan dengan baik karena tanpa gangguan pertelpon akan datang kepada saya. Perasaan bersalah muncul jika sepanjang hari ada yang memerlukan tidak bisa dihubungi. Apalagi saat ini di Balikpapan ada turnamen internasional BanKaltim Women's Open ($ 25,000).
Sore hari disaat telpon seluler diaktikan ternyata memang benar ada beberapa telpon yang tercatat masuk termasuk dari Balikpapan. Bebeberapa saat kemudian terima telpon dari Tanjung Pinang, dari rekan lama yaitu Sofyan Samsir. Kenal dia sewaktu masih bersatunya Riau dengan Kepulauan Riau. Karena dia pula saya diberi kesempatan ketemu Gubernur Riau saat itu sehingga berhasil menggelar 2 TDP yaitu TDP Kelompok Yunior dan Kelompok Umum dengan nama Gubernur Riau Cup. Saat itu Sofyan duduk dikepengurusan Pengda Pelti Riau sebagai Humas.
Sudah beberapa tahun lalu Sofyan sudah pindah ke Kepulauan Riau, dan duduk sebagai anggota DPRP Kepri. Tahun lalupun Sofyan sering bekomunikasi dengan saya masalah tenis di Kepri. Keinginannya agar saya meninjau fasilitas lapangan tenis di Kepri khususnya Batam, tetapi belum sempat saya penuhi. Entah kenapa, karena menurut saya Batam sudah pernah di selenggarakan TDP Yunior saat masih bernaung dibawah Provinsi Riau sebelum pisah menjadi Kepri.
Kali ini juga Sofyan mengharapkan saya datang ke Tanjung Pinang (Ibukota Provinsi Kepri) melihat fasilitas lapangan tenis yang ada.

"Mau selenggarakan TDP yunior atau seniro." itu pertanyaan saya kepadanya. "Yang senior saja Pak." ujar Sofyan menjaab pertanyaan saya ini.
Kemudian dijelaskan kepadanya masalah TDP Kelompok Umum dengan sediakan prize money Rp. 60 juta agar menarik perhatian petenis nasional. "Harus dipikirkan juga atlet setempat, jangan hanya jadi penonton saja." ujar saya kepadanya.

Setelah itu sayapun mulai berpikir kembali, karena ada kekuatiran dalam diri saya karena kedudukan selaku Wakil Sekjen PP Pelti bisa dimulti tafsirkan oleh segelintir pelaku tenis. Apalagi rekan dari Tanjung Pinang ini tidak duduk dalam kepengurusan Pelti Kepri, tetapi sebagai pertimbangan pula kepedulian Sofyan sendiri terhadap tenis di Kepri perlu mendapatkan perhatian serius.
Teringat pula sewaktu beberpa tahun silam Sofyan Samsir duduk dalam kepengurusan Pengda Pelti Riau sebagau Humas yang kebetulan juga dekat dengan Gubernur Riau saat itu sehingga bisa mempertemuakan saya dengan Gubernu Riau saat itu di Jakarta untuk mencetuskan TDP Gubernur Riau Cup, dan berhasil.
Melihat catatan lalu pula sehingga sayapun tergerak melayani masyarakat tenis yang sangat peduli dengan turnamen tenis didaerahnya. Ini lebih penting karena tanpa turnamen tenis maka pembinaan daerah akan jalan ditempat. Besok akan saya konsultasikan dengan Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti Johannes Susanto.

Tidak ada komentar: