Jakarta,21 April 2009. Kemarin sore terima berita tentang telah meninggal teman dari Majalah Tenis yaitu Agus Aribowo di Surabaya. Sebagai wartawan Tabloid Tennis, Abor (panggilan selama ini) cukup dikenal masyarakat tenis karena sering berkomunikasi dengan pelaku pelaku tenis Indonesia.
Saya sendiri kalau panggil namanya bukan Abor tetapi cucakrowo. Awalnya kalau panggil atau sebuit nama itu saya pikir dia tidak noleh tetapi setelah dicoba dia menoleh. Berarti dia mau dipanggil dengan nama cucak rowo.
Terakhir kali berjumpa dengan Abor di Tulungagung sewaktu menghadiri pembukaan turnamen tenis nasional Tulungagung Open. Dia datang bersama istri dan anak semata wayang. Sudah terlihat kalau dalam keadaan sakit. Sewaktu masuk ke hotel, masih ketemu dia dikamar bersama anaknya dan istri.
"Lho jalan sama istri kok sakit!" begitulan canda saya bersama Amin Pujanto. Setelah itu besok pagi saya kembali ke Jakarta melalui Surabaya.
Setelah turnamen selesai Abor kembali ke Surabaya karena orangtuanya berada di Surabaya. Saya sempat dengar dia masuk rumah sakit akibat batu ginjal begitulah informasi yang saya dapat.
Sore ini saya telpon Ariwangsa minta konfirmasi tentang berita meninggalnya Abor. Ternyata benar telah meninggal jam 16.15 di PHC (Piort health Center atau sekarang disebut Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya.
"Apakah ini tidak termasuk malpraktek?" ini pertanyaan dari Ariwangsa yang saya ketahui seorang Sarjana Hukum. Sayapun sampaikan kalau bicara kemungkinan sih bisa saja walaupun 0,00001 %. Tetapi harus tanya dulu sama yang ahli "Memangnya kenapa?"
Kemudian diceritakan kalau dia ditembak laser di Rumah sakit. Tembakan pertama berhasil, kemudian ditembak keduanya sama berhasil. Tetapi waktu mau ditembak ketiga kalinya, dia tidak sadar. Pertanyaan fdiatas muncul karena dikuatirkan akibat salah tembak, karena kurang teliti. Tapi dikatakan pula ternyata paru parunya basah. Nah lo, kembali bicara kemungkinan ada riwayat penyakit lainnya. Begitulah kira kira yang bisa saya sampaikan.
Langsung sayapun kirimkan SMS kepada seluruh rekan2 pengurus Pelti baik di Jakarta maupun didaerah, termasuk pelatih2nya. Semoga kaget dan menyampaikan simpati dengan menyampaikan turut berduka cita baik sebagai perorangan maupun institusi.
Abor sudah dipanggil pulang sama yang punya, dengan meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih kecil. Selamat Jalan Abor !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar