22 Juli 2008. Persiapan pelaksanaan turnamen tenis internasional mulai dilakukan setelah event akbar Pekan Olahraga Nasional XVII Kaltim selesai. Bnyak tenaga dan pikiran telah diberikan selama PON XVII berlangsung. Belum sempat beristrahat mulai datang lagi kegiatan lainnya yang juga cukup besar karena termasuk kegiatan internasional.
Dalam minggu yang sama diselenggarakan 2 turnamen internasional di 2 kota berbeda yaitu Solo dan Jakarta. Sesuai kalender turnamen tanggal 28 Juli - 3 Agustus 2008 akan diselenggarakan ITF Solo Open (Women's Circuit $ 10,000) di lapangan tenis Gelora Manahan Solo dan ITF Men's Futures ($ 10,000) di Pusat Tenis Kemayoran, Jakarta.
Malam ini , rapat koordinasi antar bidang PP Pelti (yang hadir Diko Moerdono,Ketua Bidang Pembinaan Senior, Danny Walla Ketua Bd.Pembinaan Yunior, Johannes Susanto Ketua Bidang Pertandingan, Tintus Aianto Wibowo Ketua Bid. Pembinaan Prestasi Daerah, Christian Budiman Wkl Ketua Bidang Pembinaan yunior, Slamet Utomo Wkl Ketua Bid.Pengembangan, Hudani Fajri Wkl Ketua Bid.Pembinaan Prestasi Daerah dan August Ferry Raturandang Wakil sekjen PP Pelti) telah diputuskan petenis yang mendapatkan wild card dikedua turnamen tersebut, berdasarkan surat permintaan dari peserta tersebut. Untuk Women's Circuit di Solo, yang mendapatkan wild card adalah Sandy Gumulya, Grace Sari Ysidora, Septi Mende dan Karyn Emeralda. Sedangkan Men's Futures di Jakarta adalah Christopher Rungkat, Ayrton Wibowo, Kittipong Wachiramanaowong asal Thailand dan Bui Tri Nguyen asal Vietnam.
Hasil rapat ini langsung dilaporkan oleh Wakil Sekjen ke Ketua umum PP Pelti Martina Widjaja untuk mendapatkan persetujuann akhir sebagaiman alazimnya dilakukan oleh PP Pelti. Sempat pula ditanyakan kenapa diberikan kepada kedua petenis asing, August Ferry Raturandang sampaikan sebagai bentuk kerjasama sesama ASEAN, dimana sebelumnya Christopher Rungkat telah mendapatkan wild card turnamen sejenis di Thailand .
Malam ini jug Martina Widjaja Ketua umum PP Pelti menyetujuinya
Sewaktu menerima laporan kalau Sandy Gumulya mendapatkan wild card, Martina sendiri terkejut dan bertanya tanya. Apa alasannya diberikan wild card.? Karena Sandy tidak mendaftar, maka keikutsertaannya hanya bisa diterima jika melalui fasilitas wild card. "Sayang jatah dia sebenarnya bisa diberikan kepetenis lainnya. Tapi saya akan tanya kenapa tidak daftar sebelumnya." ujar Martina disampaikan pertelpon kepada August Ferry Raturandang.
Banyak guyon terjadi dalam rapat yang dipimpin oleh August Ferry Raturandang. Rapat semalam sepertinya sebagai reuni karena sudah lama tidak kumpul. "Wah kalau hanya bicara soal wild card, tidak perlu rapat laah. Kan sudah ada pegangan kita selama ini. Yaitu harus ada permintaaan tertulis yang batas waktunya seminggu sebelum pertandingan, kemudian berdasarkan peringkatnya." ujar Diko Moerdono
Pemberian wild card kepada Ayrton Wibowo, menurut August Ferry Raturandang bukanlah permintaan Tintus Wibowo tetapi permintaan dari Ayrton sendiri. Setelah dilihat permintaan lainnya ternyata peringkat Ayrton masih lebih baik.
Sempat dipertanyakan masalah petenis lainnya sperti Sunu Wahyu, Prima Simpatiaji, Hendri SP dan Nesa Arta yang tidak ada namanya dalam Acceptance List dan tidak ajukan permintaan wild card, sehingga tidak masuk dalam nominasi wild card.
Setelah rapat selesai yng diselingi makan malam, sempat rekan Humas berbicara dengan wakil ketua bidang pembinaan prestasi daerah , mengklarifikasikan masalah masalah yang belum jelas sewaktu berada di Balikpapan yang lalu. Kedengarannya pembicaraan cukup keras dan seolah olah akan saling ribut, sehingga August ferry raturandang dipanggil. Ternyata ketiganya hanya minta klarifikasi persoalan di Balikpapan. Setelah itu masing masing keluar dari ruangan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar