22 Juli 2008. "Loe, cocok jadi ketua bidang pertandingan.Gue demen liatnya." ujar Diko Moerdono kepada Johanes Susanto disela sela rapat koordinasi antar bidang PP Pelti yang berlangsung sore sampai malam ini disekretariat PP Pelti. Melihat cara Johannes Susanto menceritakan kejadian kejadian selama berada di Pekan Olahraga Nasional XVII Kaltim di Balipapan, karena dari peserta rapat yag tidak hadir di Balikpapan adalah Danny Walla Ketua Bidang Pembinaan Yunior dan Slamet Utomo Wakil Ketua Bidang Pengembangan PP Pelti.
Memang pengalaman di PON XVII kali ini sangat berbeda dengan di Palembang (PON XVI 2004). "Letak lapangan yang naik turun tangga, bisa gompor kaki." ujarnya kepada Danny Walla. Memang karena berat badan Johannes Susanto cukup berat, sehingga terasa sekali kalau mau lihat disemua lapangan yang tersedia. "Masuk hotel, badan langsung kebanting ketempat tidur." ujarnya
Suasana cukup ramai penuh canda membuat semua yang hadir tertawa terbahak bahak.
"Gua salut dengan Pak Jahja (Oneject) di Bandung. Jatah wild card untuk anaknya diganti kepetenis lainnya." ujar Johannes Susanto. Rupanya bola tidak berambut dengan sindiran Johannes Susanto, karena kalau Oneject itu turnamen internasional yunior sedangkan Men's Futures adala Pro Circuit. Jadi peranan semua ke pemain sendiri, karena sudah menjurus ke Profesional . Kalau yunior yang menentukan adalah orangtua, demikian dijelaskan oleh Danny Walla.
Baru kali ini Humas PP Pelti hadir dalam rapat koordinasi antar bidang PP Pelti dengan maksud agar mengetahui semua permasalahannya terutama jika mendapatkan pertanyaan ke PP Pelti dari pihak luar maupun media massa. "Sudah waktunya peranan Humas ditingkatkan, biar organisasi bisa berjalan dengan baik." ujar August Ferry Raturandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar