14 Juli 2008. Berita kurang sedap masuk ke August Ferry Raturandang tentang perwasitan di Pekan Olahraga nasional XVII 2008 Kaltim.
Biasanya soal ketidak kepuasan terhadap keputusan keputusan didalam lapangan. Tapi kali ini bukan didalam lapangan melainkan masalah Hak wasit seperti honornya.
Karena hal ini tidak disampaikan kepada August Ferry Raturandang sebagai pengganti technical Delegate, maka dibiarkan. Tanpa disadari ternyata perwakilan wasit2 dipimpin oleh Referee dan Chief Umpire telah menghadap Panpel Tenis membicarakan masalah Hak mereka.
August Ferry Raturandang sempat mendengar dari ketua Subpanpel tenis PON XVII 2008, Rizal Effendi yang menceritakan kalau SK PB PON XVII telah tetapkan wasit akan menrima honor H-5 sampai H+2.
Karena merasa pertanggung jawabannya agak sulit maka diubah sesuai dengan kedatangan dan kepulangannya mellaui tiket yag diganti.
Mendengar hal ini yang merupakan kebijakan Panpel, August Ferry Raturandang berdiam diri, karena bukan wewenangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar