16 Juli 2008. Berita duka disela sela PON XVII 2008 datang dari teman teman kalau ada rekan dan saudara yang meninggal dunia yairu Boelli Londa. Status masih ada hubungan keluarga dan juga pribadi yang sebagai panutan selama ini dikeluarga sehingga membuat August Ferry Raturandang berusaha hadir kepemakamannya hari ini (16 Juli) pukul 14.00. Tetapi karena tiket yang dibawa adaah kemabli ke Jakarta tanggal 16 Juli 2008 pukul 20.00 membuat kebingunan karena disaat ini di Balikpapan sangat sulit merubah jadwal tiket yang sudah dikeluarkan.
Kemarin saat sarapan pagi sempat ketemu dengan G.A.Pesik yang juga dari PB FORKI (karate) yang juga bertugas sebagai wasit karate PON XVII. GA Pesik mempunyai adik yang suaminya Bolli Londa. Nasib yang sama terhadap tiket yang dimilikinya, sehingga sepakat mau merubah tiketnya ke jadwal pagi.
Masalah muncul kemarin disaat August Ferry Raturandang menganjurkan wasit2 menunda kepulangan kemarin menjadi hari ini dimana kalau memberi contoh tidak baik maka sangat memalukan. Maksudnya August Ferry Raurandag juga harus menunda kepulangan jika pertandingan belum selesai. Sedangkan kemarin Balikpapan masih dilanda hujan dari pagi dan kemungkinan pertandingan tenis ditunda keesokkan harinya . Sehingga tidak berusaha merubah keberangkatannya.
Tetapi karena pertandingan kemarin baru selesai pkl 20.00, maka kepulangan sudah bisa dilakukan hari ini hanya perubahan jadwal sudah tidak mungkin. Upaya minta bantuan ke panpel tidak dilakukan karena tidak mau merepotkan saja.
Tapi ada keingian berusaha untuk mencoba dan didukung oleh doa sebelumnya agar bisa berangkat dan tiba sebelum acara pemakaman atau pelepasan jenazah dirumah duka. Hal yang sama dilakukan oleh GA Pesik yang sama sama go show ke bandara. Ada 3 penerbangan Garusa Indonesia yaitu pukul 07.00, 09.00 dan 10.00. Pagi pagi meningalkan hotel pkl 05.30 dan langsung coba check ini.
Petugas check ini seorang putri berpakaian jilbab yang manis dengan simpatik menerima dan mmberikan penjelasan cukup singkat. Penerbangan PENUH. Tapi harap sabar dulu sampai pukul 06.45. berarti setelah check-in ditutup.
Benar juga ternyata tidak bisa berangkat. tetapi GA Pesik bisa berangkat dibantu oleh Ptemannya petugas Bea dan Cukai Balikpapan.
Kemudian petugas tersbut sampaikan tunggu saja penerbanan berikut. Walaupun badan sudah capek dan ngantuk, terpaksa bersabar. Datang petugas Garuda Indonesia tersebut menyampaikan. "Nanti hubungi saja bu Mira , itu yang juga berpakaian jilbab. Kami akan bantu Pak." ujarnya dan saya lupa namanya.
Tunggu punya tunggu penerbangan berikut tetap tidak ada tempat. Nasib yang sama dengan August Ferry Raturandang, salah satu peserta PON XVII lainnya masih menunggu karena perubahan jadwal tersebut. Masih ada harapan karena ada penerbangan pukul 10.00 masih ada.
Memang nama bukan sabar, tetapi diminta untuk sabar saja.Ya, nasib sudah begini tidak bisa berbuat apa. Ada kata yang katakan orang sabar dikasihi Tuhan. Ini yang membuat hati terhibur, disamping senyum manis dan pelayanan dilakukan oleh petugas Garuda Indonesia berpakaian jilbab dengan manisnya membuat hati harus bisa bersabar kalau mau kembali sesuai keinginan. Mata sudah memau tutp karena ngantuknya bukan main tetapi tetap berusaha agar tidak ketiduran, caranya duduk kemudian bangun lagi berjalan jalan berputar disekitar counter.
Akhirnya waktu yang diminta dikabulkan, dan dipanggil dan diminta tiketnya. Berhasil sudah bisa kembali sesuai dengan keinginan. Tapi ada sedikit ada yang aneh , yaitu rekan yang satunya disamping August Ferry Raturandang diharuskan membayar tambahan sekitar Rp. 600.000. Sedangkan August Ferry Raturandang tidak membayarnya. Puji Tuhan !
Begitu masuk ruang tungu tidak sadar kalau sudah boarding, langsung beli minuman di kanin. Dan dengar last call, langsung lari ke pintu keluar. Benar juga semua sudah dipesawat menunggu. Caepk juga berlari ketangga pesawat.
Yang penting berangkat apapun jadinya. Dan tiba dengan selamat di Bandar Soekarno Hatta. Yang penting bisa melayat tepat waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar