15 Juli 2008. Pagi hari ini kota Balikpapan dilanda hujan sejak semalam sehingga pertandingan tenis tidak bisa dilaksanakan sesuai jadwalnya.
Di lobi hotel Gren Senyiur, August Ferry Raturandang menanyakan ke salah satu wasit asal Jakarta, Haryono tentang kepulangannya. Jawabannya mengagetkan, karena rencana kembali ke Jakarta sore hari ini dengan alasan mau bertugas ke TDP Yunior Bakrie Tegal Open 2008 ( 14 - 20 Juli 2008).
Merasa hal ini tidak sesuai dengan komitmen, maka August Ferry Raturandnag langsung bereaksi. "Sangat tidak etis sekali kalian minta hak kalian tetapi tidak jalankan kewajibannya. Anda dibayar sampai H+2, tetapi kenapa sudah kembali kedaerah asal tanpa izin dari PP Pelti." ujar August Ferry Raturandang sedikit tinggi.
Selnjutnya dikatakan kalau wasit bertugas di PON ditunjuk oleh PP Pelti, sehingga segala permasalahannya harus konsultasi dengan PP Pelti. Oleh August ferry raturandang dianjurkan untuk menunda keberangkatannya.
"Apakah Anda bertugas ke Tegal itu berdasarkan penunjukkan PP Pelti ?" ujar Raturandang. Karena sewaktu menyusun wasit yang akan bertugas, staf Pelti menangani ofisial pertandingan Slamet Widodo, kalau wasit sangat bangga kalau bertugas di PON. Sehingga mereka berlomba lomba bisa ikuti PON. Setelah masuk tim ikut PON, justru tidak jalankan kewajibannya dengan penuh.
" Ini kurang Etis ."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar