Jakarta, 29 Juni 2009. Lapangan tenis Gelora Bung Karno di Senayan Jakarta mulai membenah diri sehingga bisa memadai digunakan sebagai pusat olahraga tenis. Ada 8 lapangan outdoor dengan permukaan lapangan keras dan 12 kapangan dengan permukaan gravel( red clay). Lapangan keras awalnya adalah lapangan rebound ace menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) Tenis 2009 dibongkar permukaannya diganti dengan bukan rebound ace. Ditambah dengan peningkatan kualitas lampu, termasuk lampu di lapangan gravel.
Hari ini ketemu teman lama karena sempat sama sama menjadi Pengurus Besar Pelti era Moerdiono sebagai Ketua Umum. Yaitu Rildo A Anwar SH yang sekarang telah menjabat sebagai Sekretaris Menteri Sesneg. Dulu saya kenal sebagai Humas PB Pelti 1986-1990.
Tahun 2009 banyak perubahan dilakukan oleh pengelola Gelora Bung Karno yang juga dibawah pengawasan Sesneg RI. Keinginannya agar Lapangan tenis Gelora Bung Kanro kembali berjaya seperti beberapa,puluh tahun silam.
"Dulu kita semua mulai dari Senayan, kenapa sekarang jadi sepi." ujarnya disela sela Pekan Olahraga Nasional Tenis 2009. " Saya main tenis dilapangan 5 dan 6 sudah siap latihan pukul 14.00. Belum lagi kalau mau ikut kejurnas di Malang." kenangnya disampaikan kepada saya, Tintus Wibowo dan Christian Budiman didampingi Ketua Unit Lapangan tenis Gelora Bung Karno H Tubani dan dr. Susan dari Sesneg.
Keinginan besarnya agar Lapangan tenis Gelora Bung Karno agar bisa kembali berjaya seperti beberapa puluh tahun silam diungkapkan dengan memperbaiki fasilitas yang ada. Disamping lapangan, tempat duduk di tribun stadionpun diganti dari kayu menjadi kursi lipat plastik yang lebih bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar