Jakarta, 22 Juni 2009. Maksud selenggarakan Pekan Olahraga Nasional Tenis oleh PP Pelti agar daerah persiapkan diri sejak awal sampai Pekan Olahraga Nasional 2012 di Riau mendatang. Pengalaman selama ini setiap PON dilaksanakan maka untuk semua cabang olahraga terjadi jual beli atlet. Penyakit ini sulit dihentikan kecuali ada pembatasan usia bagi peserta yang saat ini sudah merupakan wacana saja ditingkat KONI Provinsi. Dan juga pelaku olahraga ditingkat daerah menyadari pembinaan atlet yang benar.
Sudah diduga penyakit inipun sudah mulai dirasakan dalam pelaksanann PON Tenis 2009 di Jakarta tanggal 27 Juni-5 Juli 2009. Penyelenggara sudah siapkan aturan aturannya termasuk aturan perpindahan atlet. Kejelian pelatih yang sudah terbiasa dengan pola jual beli atlet dengan dalih macam macam sehingga menjelang pelaksanaan PON Tenis, saya sendiri ketiban disibukkan dengan berbagai pertanyaan dari kalangan pelatih maupun orangtua melalui telpon. Agar tidak ada kesimpang siuran maka sayapun berinisiatip satukan persepsi dengan rekan2 yang ikut didalam kepanitiaan PON Tenis.
Ada petenis yunior dari Jawa Barat didaftarkan ke daerah lainnya, sehingga timbullah pertanyaan datang dari pelatih Jawa Barat. Tidak tanggung tanggung atlet KU 14 tahun sudah merasakan atmosfer perpindahan atlet. Menyadari hal ini oleh pelatih Jawa Barat langsung sampaikan permasalahan tersebut dengan kesal menyayangkan petenis yunior sudah diperdagangkan. Karena ada atletnya didaftarkan ke Papua Barat, sayapun cek langsung melihat kebenaran berita ini. Bahkan ada yang sudah dalam taraf negosiasi dengan Sulawesi Utara. Ini ulah siapa ya !
"Perpindahan kedaerah lain tidak bisa dibendung. Kami tidak bisa menahan perpindahan terebut. Hanya tentunya ada prosedurnya dan sudah dibuat oleh PP Pelti aturan mutas tersebut."
Sore ini sayapun mengajak beberapa anggota PP Pelti seperti Hudani Fajri, Gunawan dan juga Damrah selaku administrator bidang pembinaan prestasi daerah. Karena semua akan terlibat didalam pelaksanaan PON Tenis. Membicarakan masalah secara teknis didalam pelaksanaan nanti. Kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi di technical meeting.
Saya hanya kuatir terlalu dimudahkan permasalahan ini sehingga disaat technical meeting hari Jumat 26 Juni 2009 jam 16.00 akan mencapai puncak permasalahan sehingga bisa membuat suasana tidak menentu.
Awalnya bertujuan hanya berpartisipasi tetapi kenyataannya dilapangan bisa berubah 180 derajat karena sudah menyangkut kepentingan prestise daerah juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar