Jakarta, 28 Mei 2013. Setelah saya menanyakan masalah pelaksanaan TDP Nasional tanpa kehadiran Referee selama turnamen berlangsung, ternyata pelaksanan TDP hanya mendapatkan teguran saja. Yang jadi pertanyaan masih terima PNP.Padahal sudah jelas aturannya yang dibuat oleh PB Pelti sendiri. Tetapi herannya kalau ada pelanggaran TDP Nasional dilakukan penyelenggara langsung ditindak. Sebagai contoh pelanggaran dilakukan oleh pelaksana TDP beberapa tahun silam dengan memberikan hadiah uang setelah menerima laporan dengan bukti bukti dari beberapa laporan yang masuk dan bahkan kepada salah satu pelaksana turnamen maka langsung dicabut TDPnya. Tapi
kali ini saya juga sadari kalau ini terjadi di salah satu TDP Nasional yang juga merupakan kesayangan dari Ketua Bidang Pertandingan PB Pelti maka tidak ada tindakan seberani dulu. Saya juga hanya bisa sapu sapu dada saja karena sudah tahu kondisi di induk organisasi. Saya bahkan coba SMS kepada yang bersangkutan tidak dapat tanggapan sama sekali. Mungkin teringat sewaktu dulu saya menulis diblogger ini masalah pelanggaran dilakukan oleh salah satu TDP di Karawang. Bukti bukti sudah disodorin kepada bidang yang berkompeten tapi tidak mau bertindak karena saya tahu TDP tersebut sangat didukung karena faktor lain. Waktu itu saya tantang ybs untuk berani atau tidak bertindak, ternyata tidak berani. Nah, sekarang sayapun tidak mau berharap sama sekali masalah ini kasihan pesertanya juga tetapi saya berikan solusinya dengan cara menyamakan PNPnya dengan PERSAMI saja. Berbeda dengan sikap tidak sportip dilakukannya terhadap turnamen RemajaTenis milik saya sendiri. Karena sakit hati maka dilakukan cara cara tidak sesuai aturan alias buat aja aturan sendiri Ibaratnya Pelti itu miliknya pribadi saja. Itulah faktanya.
kali ini saya juga sadari kalau ini terjadi di salah satu TDP Nasional yang juga merupakan kesayangan dari Ketua Bidang Pertandingan PB Pelti maka tidak ada tindakan seberani dulu. Saya juga hanya bisa sapu sapu dada saja karena sudah tahu kondisi di induk organisasi. Saya bahkan coba SMS kepada yang bersangkutan tidak dapat tanggapan sama sekali. Mungkin teringat sewaktu dulu saya menulis diblogger ini masalah pelanggaran dilakukan oleh salah satu TDP di Karawang. Bukti bukti sudah disodorin kepada bidang yang berkompeten tapi tidak mau bertindak karena saya tahu TDP tersebut sangat didukung karena faktor lain. Waktu itu saya tantang ybs untuk berani atau tidak bertindak, ternyata tidak berani. Nah, sekarang sayapun tidak mau berharap sama sekali masalah ini kasihan pesertanya juga tetapi saya berikan solusinya dengan cara menyamakan PNPnya dengan PERSAMI saja. Berbeda dengan sikap tidak sportip dilakukannya terhadap turnamen RemajaTenis milik saya sendiri. Karena sakit hati maka dilakukan cara cara tidak sesuai aturan alias buat aja aturan sendiri Ibaratnya Pelti itu miliknya pribadi saja. Itulah faktanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar