Makassar, 10 Mei 2013. Dari hasil pantauan kekuatan pertenisan yunior di Sulawesi maka saya terobsesi kemabli agar pertenisan di Suilawesi marak kembali. Memang selama ini selalu terbentur dengan masalah klasik yaitu dana dan disamping itu pula ada daerah daerah yag pembinanya dalam wadah induk organisasi sangat cuek padahal kegiatan tidak ada. Saya cukup sedih sekali waktu datang ke Makassar ada turnamen Maesa Paskah
yang sudah dikenal selama ini mempertandingkan event khas Manado. Karena ada turnamen nasional yunior digabugkan dengan veteran maka saya lihat veteran yang datang dari Manado, Gorontalo, Palu, Sulawesi Selatan. Prihatin sekali karena daerah tersebut lebih banyak yang datang Vetera dibandingkan Yunior. Kalau memang Veteran itu datagdengan beaya sendiri saya bisa terima karena Veteran itu lebih mapan dan seharusnya tidak perlu menggunakan dana dari Pemerintah Daerah. Tapi kenyataannya gimana?
yang sudah dikenal selama ini mempertandingkan event khas Manado. Karena ada turnamen nasional yunior digabugkan dengan veteran maka saya lihat veteran yang datang dari Manado, Gorontalo, Palu, Sulawesi Selatan. Prihatin sekali karena daerah tersebut lebih banyak yang datang Vetera dibandingkan Yunior. Kalau memang Veteran itu datagdengan beaya sendiri saya bisa terima karena Veteran itu lebih mapan dan seharusnya tidak perlu menggunakan dana dari Pemerintah Daerah. Tapi kenyataannya gimana?
Kemudian saya coba berbincang bincag dengan rekan rekan di PB POR Maesa. Maka terbuka pikran saya agar kota Gorontalo, Manado, Palu dan Makassar saya akan masuk dengan konsep RemajaTenis. Nah, semogakonsep ini mendapatkan sambutan baik, semoga saja!
Saya sempat berbincang bincang denga Ketua Pegda Pelti Sulawesi Seatan H.Amin Syam yang mantan Gubernur Sulsel,maupun sekretaris Pengda Julius Yunus Tedja yang juga masuk dalam kepengurusan PB Pelti sekarang. Komunikasi sudah bisa dilakukan dengan tokoh tokoh tenis di kota kota tersebut.
Apakah akan ada halangan datang dari Jakarta ? Ini suatu pertanyaan pentig, karena bisa jadi seharusnya (kewajibannya) mendukung tapi kenyataan dibelakang layar berbeda.Ini manusia juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar