Jakarta, 2 Mei 2013. Ketika saya bermimpi membaca berita disalah satu media massa masalah tidak adanya sponsor membuat langkah dibatalkannya kegiatan internasional sudah merupakan tamparan baru bagi teman teman yang punya hajatan tersebut. Membaca alasannya cukup "keren" bagi orang awam tetapi bagi saya itu menertawakan sekali. Karena saya tahu isi perutnya maupun kronologisnya. Semua pihak tentunya sudah mengerti kalau tidak ada sponsor berarti tidak ada kegiatan. Jadi dalam hal ini saya cuma bisa mesem mesem saja membaca alasan yang dikemukakan dalam media massa tersebut. Begitulah mimpi yang datang semalam dalam tidur yang enak. Kemudian dalam mimpi tersebut saya mendengar dari teman teman lainnya kalau dianggarkan begitu besar untuk satu kegiatan yang sebenarnya sudah tidak relevan karena menurut saya yang mengajukan anggaran itu tidak mengerti sama sekali membuat anggaran tersebut.Maklum lah saya juga sangat mengerti sekali masalah ini. Karena anatomi kegiatan itu sudah merupakan makanan sehari hari. . Saya hanya bisa tertawa dan katakan kalau tidak heran ditolak. Yang lebih hebat yang bertanggung jawab masalah ini lepas tangan alias tidak mau bertanggung jawab. Dalam mimpi juga terungkap saya bertemu dengan rekan rekan lainnya yang sama usianya dengan saya karena dulu sama sama main tenis diturnamen nasional dimasa yunior. Terungkap sudah kalau saya paling banyak dipojokkan oleh rekan saya yang selama ini saya back up didalam menjalankan tugasnya. Tapi keadaan berbalik 180 derajat dimana muncullah kebencian kepada diri saya yang selalu menghantuinya. Kalaupun bertemu sebenarnya tidak ada masalah yang menjadi masalah justru dibelakan justru memojokkan diri saya. Ya, begitulah ketika saya ingin tertawa terbahak bahak, saya terbangun juga dari tidur nyenyak saya. " Untung hanya mimpi"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar