Jakarta, 20 Mei 2013. Suatu sore kira kira hari Sabtu tanggal 19 Mei 2013 saya menerima tilpon dari salah satu pelatih tenis di Bantul. Komunikasi dengan masyarakat tenis bagi saya walaupun sudah tidak sebagai pejabat Pelti lagi masih tetap ada. Ada yang ingin bertukar pikiran dan ada yang minta pendapat atau bertanya atas ketidak tahuan atas aturan aturan di pertenisan.Tapi kali ini berita telpon itu berbeda dengan kasus2 diatas. Tetapi bertanya atau beritahu kalau saat itu di Bantul sedang berlangsung turnamen sejenis dengan tirnamen yang saya punya yaitu turnamen 3 hari. Apa yang aneh
dari laporan tersebut? Dikatakan turnamen tersbut tidak ada Refereenya. Sayapun katakan coba cek baik2 siapa tahu bersembunyi. Dia katakan kalau dia juga kenal semua Referee yang selama ini bertugas. Ya, memang betul sekali kalau dia kenal. Dan saya juga disebutkan salah satu nama Referee yang saya tahu langganan bertugas di turnamen tersebut. Katanya kalau si Referee sedang bertuhas di Balikpapan karena ada turnamen internasional Women Circuit. Saya akui kalau si Referee tersebut sedang kejar jam terbang sebagai wasit white badge. Tetapi yang jadi pertanyaan sekarang bagaimana sampai Bidang Pertandingan PB Pelti mengaturnya. Lebih dipentingkan turnamen internasional daripada turnamen nasional 3 hari. Ketika saya katakan coba cek baik2 mungkin si Referee sudah ada dilapangan. Tapi saya tahu kalau dilapangan tenis di Bantul itu tidak ada kamar kamar khusus untuk petugas pertandingan sehingga bisa dilihat. Dibilangnya kalau yang memanggil pemain itu orang Bantul artinya bukan si Referee. Nah lo! Ini baru kesalahan besar dibuat pelaksana Turnamen. Sayapun coba SMS ke Ketua Bidang Pertandingan PB Pelti. SMS ke 3 nomor yang dia punya tetapi sampai saat ini tidak ada satupun yang dibalas. Tetapi yang juga agak lucu ketika disampaikan oleh rekan saya itu kalau ini turnamen merupakan turnamen kesayangan Ketua Bidang Pertandingan PB Pelti. Sudah rahasia umum rupanya. Wow ada juga ya turnamen dipilih kasih. Dalam hati saya katakn baru tahu ya, bagi saya tidak heran kelakuan seperti begitu. Kemudian dikatakan turnamen ini pertandingkan Tunggal dan Ganda. Yang karena turun hujan maka Ganda dibatalkan. Ini lebih gila lagi, jelas jelas melanggar peraturan tetapi saya tidak heran karena merupakan turnamen kesayanagnnya sendiri dan hebatnya karena berniat mematikan RemajaTenis sehingga turnamen ini dibela belain. Bahkan ketika dalam rapat resmi saya diundang ketika kasus turnamen ini memertandingkan Tunggal dan Ganda saya ungkit maka secara tegas si ketua bidang ini bela belain dengan katakan kalau dia itu hadir saat turnamen berlangsung di Jakarta. Saya tidak mau berpolemik lagi maka saya diamkan saja sehingga semua yang hadir percaya banget atas kebohongannya tersebut. Seteah itu sayapun bertanya tanya kepada masyarakat tenis yang ikut diturnamen tersbut dan dikatakan kalau dia itu tidak hadir saat itu. Hebat betul, dan saya sangat salut banget atas KEBOHONGANNYA itu. Sama seperti kalau saya ketemu teman lainnya, sudah salah masih NGOTOT. .. .
dari laporan tersebut? Dikatakan turnamen tersbut tidak ada Refereenya. Sayapun katakan coba cek baik2 siapa tahu bersembunyi. Dia katakan kalau dia juga kenal semua Referee yang selama ini bertugas. Ya, memang betul sekali kalau dia kenal. Dan saya juga disebutkan salah satu nama Referee yang saya tahu langganan bertugas di turnamen tersebut. Katanya kalau si Referee sedang bertuhas di Balikpapan karena ada turnamen internasional Women Circuit. Saya akui kalau si Referee tersebut sedang kejar jam terbang sebagai wasit white badge. Tetapi yang jadi pertanyaan sekarang bagaimana sampai Bidang Pertandingan PB Pelti mengaturnya. Lebih dipentingkan turnamen internasional daripada turnamen nasional 3 hari. Ketika saya katakan coba cek baik2 mungkin si Referee sudah ada dilapangan. Tapi saya tahu kalau dilapangan tenis di Bantul itu tidak ada kamar kamar khusus untuk petugas pertandingan sehingga bisa dilihat. Dibilangnya kalau yang memanggil pemain itu orang Bantul artinya bukan si Referee. Nah lo! Ini baru kesalahan besar dibuat pelaksana Turnamen. Sayapun coba SMS ke Ketua Bidang Pertandingan PB Pelti. SMS ke 3 nomor yang dia punya tetapi sampai saat ini tidak ada satupun yang dibalas. Tetapi yang juga agak lucu ketika disampaikan oleh rekan saya itu kalau ini turnamen merupakan turnamen kesayangan Ketua Bidang Pertandingan PB Pelti. Sudah rahasia umum rupanya. Wow ada juga ya turnamen dipilih kasih. Dalam hati saya katakn baru tahu ya, bagi saya tidak heran kelakuan seperti begitu. Kemudian dikatakan turnamen ini pertandingkan Tunggal dan Ganda. Yang karena turun hujan maka Ganda dibatalkan. Ini lebih gila lagi, jelas jelas melanggar peraturan tetapi saya tidak heran karena merupakan turnamen kesayanagnnya sendiri dan hebatnya karena berniat mematikan RemajaTenis sehingga turnamen ini dibela belain. Bahkan ketika dalam rapat resmi saya diundang ketika kasus turnamen ini memertandingkan Tunggal dan Ganda saya ungkit maka secara tegas si ketua bidang ini bela belain dengan katakan kalau dia itu hadir saat turnamen berlangsung di Jakarta. Saya tidak mau berpolemik lagi maka saya diamkan saja sehingga semua yang hadir percaya banget atas kebohongannya tersebut. Seteah itu sayapun bertanya tanya kepada masyarakat tenis yang ikut diturnamen tersbut dan dikatakan kalau dia itu tidak hadir saat itu. Hebat betul, dan saya sangat salut banget atas KEBOHONGANNYA itu. Sama seperti kalau saya ketemu teman lainnya, sudah salah masih NGOTOT. .. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar