Jakarta, 15 Nopember 2010. Memiliki HP (hand phone) tentunya dengan maksud agar mudah berkomunikasi. Itu awal tujuan sebenarnya. Tetapi mungkin saja ada tujuan lainnya, siapa tahu ya. Itu urusan masing masing pihak, tidak perlu dibahas.
Saya sendiri awalnya tidak ada keinginan memilikinya, tetapi sewaktu saya disindir oleh Martina Widjaja karena saya tidak punya HP tersebut dengan kalimat " tidak mampu ya ", langsung saya katakan sanggup. Begitulah gengsi sudah berbicara.
Selama ini saya paling senang kirim SMS dibandingkan menilpon keluar, bahkan dana yang keluar lebih banyak beaya SMS dibandingkan kirim telpon. Dan memang lebih banyak menerima telpon daripada menelpon keluar. Bahkan kalau kirim SMS dalam sehari bisa mencapai sampai mendekati angka 1.000 karena kemampuan HP saya itu sampai saat ini data nomor telpon sudah mencapai angka 1.550 dari Aceh sampai Papua/Papua Barat. Semua Provinsi saya ada nomor telpon teman teman mulai dari pengiris Pelti , pelatih dan teman teman lainnya. Sehingga banyak rekan bertanya nomor telpon rekan rekan kepada saya sendiri.
Disaat HP communicator saya hilang maka hilanglah data nomor telpon sebanyak 1.200 waktu itu. Ya menyesal sih menyesal tapi apa boleh buat, apalagi belum sempat disimpan di komputer.
Saya paling suka kirimkan informasi masalah pertenisan melalui SMS tersebut, baik tentang turnamen (mayoritas) ataupun berita lainnya yang perlu diketahui lebih cepat sampai dibandingkan surat ataupun email.Bahkan jika sedang mengendarai kendaraan saya masih sempatkan kirimkan SMS. Padahal ini sangat berbahaya.
Akhir akhir ini saya ada kecendrungan malas menerima telpon, terutama dari yang belum terdaftar dalam HP saya. Maka agar tidak pusing mendengar telpon masuk maka saya silent kan saja. Tetapi karena lagu yang saya simpan adalah lagu rohani maka sering saya biarkan saja sambil mendengar lagu tersebut.
Kenapa sering ada miscall ? Ini pertanyaan cukup menarik. Tapi perlu juga diketahui kenapa menelpon saya tidak bisa masuk. Ada banyak kemungkinan yang perlu diketahui. Pertama kemungkinan karena saya menggunakan Indosat (M3) dimana tidak ada signalnya. Ini bisa terjadi , bahkan pernah terjadi dirumah sendiripun sulit menerimanya. Kemungkinan lainnya HP tersebut tidak dekat dengan saya (karena saya sedang ke toilet). Saya tidak lupa pernah ditegor sama rekan mantan pelari nasional Purnomo. "Namanya HP berarti harus dekat tangan".
Kemungkinan lainnya lagi sibuk atau sedang menghadiri rapat. Karena kita harus menghormati rapat tersebut, atau ada acara yang sulit diganggu sehingga saya silent kan saja. Apalagi kalau sedang nonton pertandingan tenis.
Tetapi akhir akhir ini saya lagi malas menerima telpon, karena paling banyak bertanya masalah tenis yang sebenarnya mereka sudah tahu. Entah kenapa masih bertanya disaat yang kurang tepat, akibatnya saya malas juga melayaninya. Apalagi kalau nomornya tidak terdatar karena banyak juga yang punya beberapa nomor telpon. Begitu juga SMS yang masuk. ya, cocoklah apa arti kepanjangan dari SMS. Yaitu...Senang Membuat orang Susah atau Susah Membuat Senang "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar