Ambon, 2 Nopember 2010. Hari kedua siang hari cari makan asli khas Maluku yaitu Papeda. Pergilah ke R.M.Dedes di Waihaong. Wah, untung sepi sehingga bisa milih tempat, mungkin waktu makan siang sudah lewat, karena saya masih menggunakan jam Waktu Indonesia Barat yang berbeda 2 jam dengan Waktu Indonesia Timur. Jadi jam 12.00 WIB artinya di Ambon sudah jam 14.00.
Makan hanya berdua dengan Frengky Mewar. Papeda itu bahannya dari sagu. Kelihatannya bening. (Katanya) cara buatnya dari bahan sagu diregus dulu dimana prosesnya harus dikocok kocok dengan kayu semacam sumpit sampai jadi bening. Cara makannya juga ada 2 cara. Yang pertama bisa dengan sendok dipotong potong dan kedua diisap langsung dari piringnya. Paped aini harus dikombinasikan dengan kuahkuning (ikan), dimana jenis ikannya tinggal pilih baru dibuat kuahnya.
Memang enak sekali, dan diceritakan manfaatnya kalau sering makan papeda ini.Khususnya bagi kesehatan. Ibaratnya cuci perut. Bagus untuk pemyakit batu ginjal dll.
Cara ambil dari tempatnya dengan gunakan sumpit tersebut yang cara pengambilannya cukup khas. Yaitu kedua sumpit diputar putar dengan sagu tersebut sehingga tebal baru dipindahkan ke piring. Begitulah cara mengambilnya.
Karena enak maka bisa nambah sampai kenyang. Ditengah tengah rintik rintik hujan melanda kota Ambon, saya menyempatkan diri ke tempat Gong Perdamaian ditengah kota Ambon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar