Cirebon, 7 Februari 2009. Bertemu teman sangat menyenangkan terutama ditempat tempat yang jarang dikunjunginya. Teman baru maupun teman lama. Kadang-kadang suka bertemu teman lama yang tidak disengaja. Hal seperti ini suka terjadi pada diri August Ferry Raturandang. Sedangkan era sekarang masih memungknkan pencarian teman bisa menggunakan kemajuan teknologi seperti internet dimana selalu bisa memfasilitasinya.
Setiap berjalan-jalan keluar kota paling sering mendapatkan teman teman baru. Begitu juga saat ini di Cirebon, bertemu rekan-rekan baru dilapangan tenis Bima Cirebon. Ada yang sebagai orangtua peserta turnamen Piala Ferry Raturandang-63 dan ada juga sebagai pelatih tenisnya Begitu juga kali ini bertemu dengan rekan-rekan dari Pelti kota Cirebon, Dian Hendra selaku Sekretaris Pelti kota Cirebon. Begitu pula rekan lainnya Karman yang ikut membantu dalam kerjasama memajukan pertenisan di Cirebon dengan memunculkan turnamen Piala Ferry Raturandang-63 bisa terealiser dikota Cirebon yang sudah diimpikan sekali.
Kedatangan turnamen ini disambut baik bagi mereka yang menyadari betapa pentingnya turnamen tenis bagi petenis khususnya yunior yang sangat haus akan turnamen.
Bahkan ada yang sampai mengungkapkan terima kasihnya langsung kepada August Ferry Raturandang karena keberadaan turnamen in sangat menguntungkan baginya sehingga tidak membutuhkan dana besar harus keluar kota Cirebon untuk mengejar turnamen diluar kota Cirebon. Salah satu putrinya ternyata petenis putri dari Mohamad Achir.
Tetapi disaat hari pertama sempat kedatangan 3 pria yang langsung bertanya maksud dan tujuan membuat turnamen ini di Cirebon. Bahkan menanyakan pula kelanjutan atau tingkat turnamen yang diharapkan kedepan sebagai tujuan akhir dari turnamen sekarang. Apalagi salah satu dari mereka mengaku sebagai pelatih.
"Kami tidak tahu dan tidak diberitahukan adanya turnamen ini. Hanya mendengar saja." ujar salah satu pria tersebut yang ternyata tidak ada anak asuhnya yang ikuti turnamen ini.
"Kalau Anda selaku pelatih seharusnya sudah tahu apa maksud dari suatu turnamen. Saya tidak perlu terangkan." ujar August Ferry Raturandang yang langsung memberikan penjelasan asal muasalnya turnamen yang dikenal dengan PERSAMI, karena sejak tahun 1996 secara rutin setiap bulan selenggarakan turnamen tersebut sampai saat ini dibeberapa kota di Indonesia seperti Palembang, Cilegon, Bandung, Balikpapan, Manado, Sidoarjo dan Jakarta.
Masalah mereka tidak diberitahu juga dijelaskan kalau awalnya menggunakan brosur pemberitahuan ke klub-klub tenis, tetapi saat ini sudah ditinggalkan cara cara ini tetapi sudah kepada pemanfaatan telepon seluler dengan SMS. Sayang sekali nomer HP mereka tidak diketahuinya sehingga tidak bisa dikirimkan pemberitahuan ini.Kelihatan penjelasan ini sudah cukup diterima mereka sehingga tidak bertanya tanya lagi dan langsung pergi meninggalkan lapangan.
"Saya berkewajiban beritahu mereka bagi yang tidak tahu. Ini salah satu tugas saya." demikian penjelasan August Ferry Raturandang kepada Moh.Achir yang sangat mendukung turun langsung August Ferry Raturandang kelapangan sehingga timbul kesan mengejutkan.
Udara di Cirebon sangat bersahabat ditambah sebagai pengantinya adalah turunnya angin yang keras sehingga mengurangi panasnya udara Cirebon yang juga dekat pantai.
Adanya kolam renang dikompleks lapangan tenis memberikan arti tersendiri, karena bisa menikmatinya disela sela pertandingan. Bisa untuk menghilangkan penat maupun pikiran yang sudah sumpek di kota Metropolitan dengan cara menceburkan diri kedalam kolam cukup membayar tiket sebesar Rp. 6.000.
Setelah selesai pelaksanaan turnamen, langsung teringat pula makanan khas Cirebon yaitu nasi JAMBLANG yang cukup dikenal di Cirebon. Langsung wisata kuliner terjadi dengan membawa mobil Panther dari Jakarta langsung menuju jalan Cipto untuk mencari food court yang khusus menyediakan makanan makanan. Ternyata benar juga tempatnya cukup ramai dikunjungi masyarakat pecinta nasi Jamblang.
Nasi Jamblang dengan piringnya cukup khas yaitu anyaman bambu dilapisi daun jati yang dibalik diisi nasi dan lauk pauknya tinggal pilih. Ada ampla ayam, paru-paru goreng, telur puyuh, maupun lainnya yang cukup lezat. Memang maknyus !
Setelah meninggalkan jalan Cipto untuk kembali ke hotel, tepon seluler bunyi. Datangnya dari Johannes Susanto Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti yang tahu keberadaan August Ferry Raturandang melalui blogger ini. "Coba makan kambing muda bakardi Cirebon."
Hari ini di sekretariat PP Pelti ada temu muka antara orangtua petenis dalam wadah FORKOPI dengan Ketua Bidang Pertandingan, Ketua Bidang Pembinaan Yunior dan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Daerah (Tintus Arianto Wibowo), dan diceritakannya hasil pertemuan tersebut.
Langsung diberitahu kalau tadi pagi buka situs Pelti di kolom komentar ada yang luc dikatakan Johannes Susanto masuk rumah sakit dan hari ini sudah dikunjungi oleh AFR, AHR dan Slamet Utomo. Ini komentar yang tidak akurat dan langsung di hapus saja. Enteng ! Oleh Johannes Susanto langsung ketawa !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar