Padang, 23 Februari 2009. Pembina atau pembinasaan. Demikian cerita yang muncul sebelum diadakan seleksi nasional di Padang. Cerita ini muncul setelah induk organisasi Pelti berniat selenggarakan seleksi nasional keompok umur 14 tahun di Temanggung (Jawa Tengah) dan kelompok umur 16 tahun di Padang Sumatra Barat. Keberatan orangtua karena pelaksanaan seleksi nasional diluar Jakarta terutama di Padang Sumatra Barat.
Munculnya ucapan ini akibat ketidak puasan orangtua karena menambah beban beaya keluar pulau, tanpa peduli terhadap keinginan induk organisasi agar pemerataan potensi tenis itu bisa disebar luaskan kedaerah daerah. Istilahnya promsi tenis di daerah lebih penting bagi induk organisasi tenis. Tetapi tidak bagi orangtua pemain.
Kenapa harus dikatakan pembinasaan ? Tentunya akibat dari beaya akan membengkak jika dibandingkan dengan diselenggarakan di Jakarta. Sebenarnya selama ini ada beberapa petenis berasal juga dari luar Jakarta. Dan seleknas ini sudah beberapa tahun diselenggarakan di Jakarta yang diikuti oleh petenis petenis dari luar Jakarta dan luar pulau Jawa.
Ketika hal ini disampaikan kepada saya, langsung saya sampaikan kalau itu hanyalah ungkapan emosional sesaat saja. Jadi tidak perlu diperdebatkan karena setahu saya mereka itu anak manis. Ha ha ha.
Melupakan tujuan induk organisasi selenggarakan seleknas yaitu mencari petenis terbaik yang akan dikirim ke luar negeri ikuti World Junior Tennis (KU 14 th), Junior Fed Cup (KU 16 th putri) dan Junior Davis Cup (KU 16 th putra), sehingga ada saja petenis dengan peringkat tertinggi tidak ikut, akibatnya tidak terpilih dalam tim nasional. Jadi secara tidak langsung keinginan kirim pemain terbai sebagai anggota tim nasional tidak terpenuhinya. “Itulah resikonya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar