Jakarta, 15 Februari 2009. Perhelatan Davis Cup by BNP Paribas zone asia Oceania group 1 antara Indonesia dan Kuwait diselenggarakan di Solo. Kesempatan bagi masyarakat tenis di Solo ataupun kota lainnya untuk menikmatinya. Ini untuk pertama kali pelaksanan ini di Solo.
Kesempatan menonton maupun bertugas bagi para petenis yunior maupun wasit dan penyelenggara Davis Cup di kota Solo. Selama ini August Ferry Raturandang diberi tanggung jawab dalam pelaksanaan Davis Cup di Jakarta maupun kota lainnya seperti di Balikpapan dan Surabaya. Hanya Surabaya saja August Ferry Raturandang tidak ikut langsung ditempat cukup mengatur komunikasi dengan ITF dari Jakarta karena pelaksana di Surabaya sudah berpengalaman di turnamen WTA Tour Wismilak International.
Keberadaan Davis Cup by BNP Paribas di Solo, menurut saya seharusnya juga dinikmati oleh wasit wasit baik lokal dan nasional asal Solo. Tetapi justru wasit wasit dari daerah lain cukup aktif ingin bertugas di Davis Cup by BNP Paribas. Maklum saja ini event kejuaraan dunia beregu putra. Akibatnya saat ini dilaporkan ada 10 wasit asal Solo saja yang bertugas sedangkan lainnya berasal dari Semarang dan Jakarta, Surabaya.
Dalam percakapan dengan salah satu wasit Solo Dedy Adi Nugroho disela sela pertandingan Cigna Open 2009 di Hotel Sultan, ada informasi diberikan kalau Solo minim memiliki wasit lokal. Padahal Solo sudah sering sebagai penyelenggara turnamen nasional dan internasional yunior. Yang mana banyak melibatkan wasit wasit. Ternyata keberadaan turnamen nasional dan internasional belum berikan manfaat sepenuhnya terhadap tenaga SDM dikota tersebut.
"Kalau tidak ada kesempatan, kapan lagi bisa berkembang." ujarnya kepada Dedy Adi Nugroho. Yang menjadi pertanyaan, apakah wasit lokal sudah tidak diberikan kesempatan untuk maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar