Indarung, 23 Februari 2009. Untung pertandingan seleknas dilapangan tenis Semen Padang sudah selesai, karena hujan turun cukup deras. Padahal Alfred Henry Raturandang sedang melatih 4 petenis yunior peserta Sentra Pembinaan Prestasi Daerah Sumbar pindah ke lapangan indoor.
Karena sudah malam, sayapun pergi ke kota Padang yang jaraknya kurang lebih 40 km dari Indarung. Untuk apa , tentunya untuk makan malam. Akhirnya masuk ke restoran Nelayan dilantai atas yang ada musik hidup bersama penyanyinya.
Makan ikan goropah(krapu) kukus, kepiting lada hitam. Kepitingnya seperti kepiting di Ternate yaitu kepiting kenari. Tetapi ada bedanya dengan kepiting kenari di Ternate, lebih padat dagingnya di Ternate. Tapi namanya kepiting tetap enak rasanya.
Suasana makan malam cukup menyenangkan hati , lepas dari kesumpekan kota Jakarta sambil dengarkan penyanyi dengan lagu lagu romantis. Kegemaran anak anak muda dengan penyanyi penyanyi terkenal.
Sedang asyik asyiknya dengar lagu lagu masuklah telpon dari rekan Jakarta Johannes Susanto menanyakana kabarnya di Padang.
Setelah puas makan malam di Padang, dilanjutkan cari minum es durian di jalan Kapal Karam. Dapatlah restoran Ganti Nan Lamo yang cukup terkenal dikota Padang. Di jalan tersebut hanya ada 2 resto es durian yang ltaknya saling berhadapan dengan nama khas Iko Gantinyo.
Setelah puas menikmati malamnya kota Padang akhirnya kembali ke tempat istrahat karena mempersiapkan diri untuk istrahat dengan kendaraan perlahan lahan karena turunnya hujan. "Sayang Hujan "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar