2 Oktober 2008. Ternyata Noppawan Leertcheewakarn dari Thailand terlalu kuat bagi Jessy Rompies dalam final Asia Oceania (closed) Junior Championship di Balikpapan Tennis Stadium pagi ini. Tekanan tekanan baik forehand dan backhand Noppawan membuat Jessy sedikit kewalahan. Padahal Jessy memiliki senjata forehand keras yang sedikit bisa menahan serangan serangan Noppawan.
Menurut pengamatan August Ferry Raturandang, Jessy tidak memanfaatkan kelemahan Noppawan dalam servis. Kekurangan ini selayaknya diubah karena Jessy lebih banyak berdiri dibelakan baseline. Tidak seperti Noppawan dalam menerima servis Jessy , selalu berdiri masuk kedalam lapangan, bukan dibelakang garis baseline. Ini salah satu kunci keberhasilan Noppawan yang bisa menekan Jessy baik servis pertama maupun kedua Jessy dalam return service selalu menekan kembli ke Jessy sehingga posisi Jessy adalah ditekan bukan menekan lawan.
Umumnya petenis tuan rumah dlam menerima servis lawan selalu berdiri dibelakang baseline sehingga agak terlambat maju kedepan dan akibatnya banyak menunggu datangnya bola.
Penggunaan backhand slice Jessy banyak membuat Noppawan kesulitan menyerang. Sayangnya oleh Jessy backhand slice bukanlah serangan yang baik digunakannya.
Senjata Noppawan baik forehand maupun backhandnya adalah memukul bola "on the rise" . Ini tidak mudah dilakukan jika sudah terbiasa menunggu bola jatuh karena menggunakan metode topspin. Sebenarnya lebih baik lagi jika menggunakan topspin bukan dengan menunggu bola sudah turun tetapi "on the rise" maka hasilnya lebih cepat dan keras. Ini yang mayoritas dilakukan petenis asing. Sedangkan petenis tuan rumah sebaliknya.
Noppawan Leertcheewakarn (17 th ) mengalahkan Jessy Rompies ( 18 th) 64 62 dalam waktu 1 jam 11 menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar